Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan seperangkat tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia, yang meliputi masalah kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, degradasi lingkungan, perdamaian dan keadilan. SDGs ini membahas tentang perlindungan yang lebih baik atas pondasi kehidupan dan planet kita secara universal. SDGs merupakan wujud komitmen seluruh negara untuk melaksanakan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, serta menjanjikan peluang setiap manusia untuk hidup bermartabat dan sejahtera dari generasi ke generasi.
Gagasan di balik Pembangunan Berkelanjutan ini adalah bahwa segala jenis kemajuan, baik itu ekonomi, lingkungan, dan sosial, semuanya dapat dicapai tanpa menghabiskan sumber daya bumi, dan hanya menggunakan apa yang kita butuhkan. Tujuan utama di balik pembangunan berkelanjutan adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan yang selaras dengan kebutuhan saat ini, dengan tetap memperhatikan apa dampaknya terhadap bumi yang kita tinggali, masa depan kita dan juga generasi yang akan datang. Selain itu juga untuk menciptakan stabilitas terhadap kebutuhan sosial, ekonomi dan lingkungan kita, yang selanjutnya akan mengarah pada kesejahteraan dan ketersediaan sumber daya yang kita butuhkan.
Pembangunan Berkelanjutan sejatinya merupakan sebuah upaya yang luar biasa untuk melestarikan sumber daya alam yang kita miliki dengan cara mengubah pendekatan kita terhadap penggunaan dan kemajuan teknologi. Dengan kata lain, kita tidak bisa berhenti menggunakan sumber daya ini, tetapi harus menggunakannya secara berkelanjutan sehingga tidak cepat habis dan punah.
Sementara itu, Revolusi Industri 4.0 mempunyai peran membentuk suatu gagasan perubahan yang cepat dalam bidang teknologi, industri, dan pola hidup masyarakat di abad ke-21 karena meningkatnya interkonektivitas dan berkembangnya otomatisasi cerdas (smart automation). Industri 4.0 saat ini sama sekali bukan istilah baru lagi. Meskipun kita masih berada dalam tahap awal, industri manufaktur global di bawah Revolusi Industri 4.0 niscaya akan terwujud.
Sebagai generasi milenial dan agen perubahan, kita perlu memulai dan mengambil tindakan walau sekecil apapun untuk ikut berpartisipasi dalam program SDGs dan menghadapi Revolusi Industri 4.0. Keberhasilan SDGs secara keseluruhan sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda, salah satu alasannya karena generasi muda adalah para pemikir yang kritis. Generasi muda mempunyai harapan dan kesempatan yang luas untuk menyatukan berbagai ragam kelompok usia untuk memperjuangkan tujuan yang sama.
Berbicara mengenai perubahan iklim, kualitas udara yang buruk adalah salah satu masalah mendesak yang telah mendorong permintaan akan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Mengacu pada SDGs poin ke 7 (tentang energi yang terjangkau dan bersih), pada dasarnya hal ini menekankan pada kepastian akses semua orang terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.
Kita perlu bersikap bijak dalam mengelola dan memilih sumber daya energi, terutama energi yang tidak terbarukan, serta bagaimana memanfaatkan sumber daya ini untuk memenuhi kebutuhan kita dan juga memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Seluruh aktivitas dan gaya hidup manusia yang cenderung serba praktis dan nyaman memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, yang juga berkaitan erat dengan penggunaan teknologi tak ramah lingkungan.
Sementara itu, beberapa jenis sumber daya berkelanjutan, dihasilkan oleh berbagai sumber, misalnya matahari, angin atau air. Sumber daya berkelanjutan secara umum merupakan lawan istilah dari energi yang berasal dari batu bara atau minyak bumi, yang ketersediaannya terbatas dan tidak praktis.
Penggunaan energi matahari adalah salah satu contoh penting dari pembangunan berkelanjutan. Energi matahari adalah energi listrik yang paling melimpah yang dapat digunakan sebagai sumber utama energi terbarukan, bersih dan terjangkau. Kita mampu mengubah cara kita memproduksi dan mengkonsumsi energi dengan memanfaatkan panel surya/matahari yang dapat menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi panas dan listrik. Ini merupakan salah satu solusi utama dalam mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Panel surya merupakan bentuk energi listrik yang termurah dan juga memiliki manfaat jangka panjang, dimana panel surya memiliki masa pakai sampai sekitar 30 tahun. Peralihan dari sumber energi konvensional ke energi yang lebih bersih memang penuh dengan tantangan dan biaya, tetapi ada manfaat jangka panjangnya.
Berbicara lagi mengenai tujuan SDGs, berikut adalah beberapa kegiatan yang telah dan akan saya lakukan untuk mendukung tujuan tersebut:
Saya telah melakukan penanaman beberapa tanaman organik, terutama sayuran dengan menerapkan sistem Hidroponik yang menggunakan teknik Deep Flow Technique (DFT). Sistem ini secara aktif mengalirkan air nutrisi dan juga meningkatkan kadar oksigen ke akar tanaman untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Sistem Hidroponik ini merupakan metode yang ramah lingkungan, cepat, dan lebih inovatif untuk menumbuhkan tanaman dengan luasan lahan yang lebih sempit daripada pertanian konvensional.
Sistem hidroponik sangat efisien karena penggunaan air yang minimal, dan hasil tanamannya lebih bernutrisi. Penanaman dengan sistem tanam hidroponik tidak bergantung pada musim/turunnya hujan atau kondisi tanah, dimana juga bisa diterapkan pada luasan sekecil akuarium dan bahkan sampai seluas rumah kaca. Penanaman dengan Sistem Hidroponik dapat menjadi solusi dari upaya ketahanan pangan, setidaknya dalam skala rumah tangga.
Untuk menyalurkan air nutrisi ke akar tanaman, sistem ini memanfaatkan pompa air agar air bersirkulasi dalam rangkaian aliran tertutup (closed loop). Dan untuk menjalankan pompa tersebut, dibutuhkan tenaga listrik. Penambahan tenaga matahari ke dalam sistem hidroponik menjadikannya salah satu teknik yang paling hemat energi dan ramah lingkungan. Banyak sistem hidroponik indoor mengandalkan lampu LED, tetapi dengan kemajuan teknologi baru, kita dapat menggunakan sumber daya alami yang berasal dari matahari.
Sistem tenaga matahari bekerja berdasarkan pada efek Photovoltaic. Photovoltaic adalah proses dimana radiasi yang dihasilkan oleh fusi nuklir di matahari dan dipancarkan ke bumi, diubah menjadi listrik dengan memanfaatkan alat yang disebut sel surya (panel surya). l. Energi matahari yang dikumpulkan oleh susunan sel surya dalam bentuk listrik akan disimpan dalam baterai atau langsung digunakan untuk menjalankan pompa air yang digunakan untuk mengairi sistem hidroponik. Energi ini juga dapat digunakan untuk menjalankan sistem pengontrol (misalnya exhaust fan, mixer nutrisi atau unit kontrol lainnya).
Jadi istilah Sistem Solar Hidroponik ini, merujuk pada sistem hidroponik yang ditenagai oleh energi listrik yang berasal dari matahari.
Untuk kegiatan saya berikutnya, sebagai salah satu implementasi dalam mewujudkan hubungan antara SDGs dan RI 4.0, saya berkeinginan untuk membuat sistem hidroponik yang memanfaatkan teknologi internet. Sistem ini memungkinkan kita untuk menghubungkan unit kontrol hidroponik dengan smartphone kita. Dengan itu, kita dapat memonitor atau mengontrol kondisi sistem hidroponik kita seperti suhu, kelembaban, tingkat keasaman air (pH), nutrisi, cahaya dan lainnya dari jarak jauh atau secara otonom. Kondisi tersebut diukur oleh sensor masing-masing, kemudian datanya diolah dan dikirimkan melalui internet. Dengan demikian nantinya setiap pemborosan air dan nutrisi dapat dicegah.
Lebih lanjut, penggunaan monitor hidroponik jarak jauh melalui internet merupakan titik puncak dari keseluruhan sistem ini, dan sebagai implementasi dari Revolusi Industri 4.0 yang mengedepankan konsep IoT (Internet of Things), dengan penunjang utilitas hidup kita semua bisa diatur dari jarak jauh.
Powered by Froala Editor
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.