BREAKING NEWS
 

NU Ingatkan Pemerintah Hati-hati Keluarkan Kebijakan Cukai Rokok

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Senin, 22 November 2021 12:44 WIB
Petani tembakau. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam membuat berbagai kebijakan yang berkaitan dengan industri hasil tembakau.

Wakil Ketua Umum PBNU Prof Mochammad Maksum Machfoedz menilai, rencana kenaikan cukai rokok yang akan dikeluarkan pemerintah, bakap memberatkan warga NU atau nahdiyin.

"Petani tembakau orang NU, otomatis muslim. Buruh pabrik rokok, orang NU, muslim. Konsumen rokoknya, sebagian besar orang Nahdliyin atau orang NU, muslim. Bila pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan cukai rokok, sudah pasti yang paling berat terkena imbasnya adalah warga NU," ujarnya dalam diskusi virtual membahas permasalahan tembakau dengan para pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) se-Jawa dan NTB, dikutip Senin (22/11).

Baca juga : Lestari Ingin Pemerintah Galakkan Penanaman Pohon

Gus Maksum, sapaan akrab Mochammad Maksum Machfoedz mengingatkan pemerintah, berapapun besaran dari kenaikan cukai rokok dan besar pajak yang dibebankan ke industri rokok, pada akhirnya petani tembakau, buruh industri rokok, dan konsumen rokok yang menanggung beban itu.

Menurutnya, NU sudah berkali-kali mengingatkan pemerintah untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan industri hasil tembakau.

Selain itu, NU juga sudah mempresentasikan pandangan dan sikapnya terhadap industri hasil tembakau (IHT) kepada pemerintah. Salah satunya lewat presentasi ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Adsense

Baca juga : PT Pegadaian Syariah Cabang Kelapa Gading Bantu Korban Kebakaran Koja

"Banyak penelitian yang dilakukan pihak tertentu untuk menyudutkan dan mematikan industri hasil tembakau, metodologi yang dipakai tidak jelas. Responden atau samplenya juga tidak jelas," tuturnya.

Para pengurus APTI se-Jawa dan NTB juga sepakat menolak rencana pemerintah yang akan kembali menaikan cukai rokok. Soalnya, kenaikan cukai rokok bakal berdampak pada pengurangan jumlah produksi rokok dan pembelian tembakau hasil pertanian tembakau masyarakat.

Pengurus APTI Jawa Tengah Yudha Sudarmaji mengatakan, rencana itu mengakibatkan jatuhnya harga tembakau di kalangan para petani. Padahal, sudah dua tahun berturut-turut petani tembakau di beberapa daerah, seperti Yogyakarta dan Jawa Timur, sedang mengalami kesulitan. Baik karena faktor cuaca, maupun karena pandemi Covid-19.

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Mudik Tapi Sebaiknya Di Rumah Saja

"Petani tembakau akan semakin dirugikan apabila pemerintah melakukan simplifikasi kenaikan cukai. Beban petani tembakau akan semakin berat. Karena itu kami menolak kenaikan cukai rokok dan juga penerapan simplifikasi penarikan cukai rokok," tegas Yudha. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense