BREAKING NEWS
 

Gandeng PLN, Pupuk Indonesia Perkuat Posisi Jadi Pelopor Amonia Hijau

Reporter : IRMA YULIA
Editor : SRI NURGANINGSIH
Senin, 4 Desember 2023 21:09 WIB
Pupuk Indonesia dan PLN menandatangani JDSA, atau perjanjian studi pengembangan bersama terkait ekosistem green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan industri PT Pupuk Kujang, di Dubai, Minggu (3/12/2023). (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Pupuk Indonesia bersama PLN juga berkolaborasi untuk pengembangan Green Industrial Cluster di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Iskandar Muda Indutrial Area (IMIA) di Lhokseumawe Aceh.

Serta, pengembangan green hydrogen dan green ammonia pada kawasan industri Petrokimia Gresik di Jawa Timur.

Menurutnya, pengembangan ekosistem industri hijau atau tanpa emisi karbon ini adalah bentuk implementasi prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG) di Pupuk Indonesia.

Sekaligus, langkah nyata sesuai peta jalan (roadmap) dekbarbonisasi untuk mendukung target pencapaian nol emisi karbon Pemerintah Indonesia pada tahun 2060.

Adsense

Baca juga : Menpora: FIFA Puji Indonesia Sukses Gelar Piala Dunia U-17

Rahmad meyakini, pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi semakin relevan karena kebutuhan clean ammonia untuk energi diprediksi akan meningkat signifikan.

Bahkan, keberadaan green ammonia juga dapat mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk.

"Karena, amonia adalah bahan baku utama pupuk Urea, NPK, ZA dan sebagainya," kata Rahmad.

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, studi pengembangan green hydrogen dan green ammonia bersama PLN ini akan dilaksanakan dalam dua tahapan.

Baca juga : Kembangkan Produk Asli Indonesia, Waroeng Teh Kotjok Ubah Nama Jadi Teh Kotjok

Tahap pertama, kata dia, studi mencakup produksi green hydrogen pada fasilitas produksi milik PLN untuk kemudian didistribusikan ke fasilitas pabrik green ammonia di kawasan industri Pupuk Kujang.

Selanjutnya, green hydrogen akan dikonversi menjadi green ammonia di fasilitas produksi Pupuk Kujang. Hingga, didistribusikan kembali ke fasilitas penyimpanan green ammonia di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN untuk dijadikan bahan bakar co-firing.

Sedangkan tahap kedua, meliputi pengembangan fasilitas green hydrogen di lokasi fasilitas produksi green ammonia di Pupuk Kujang, yang didukung PLN dengan layanan Renewable Energy Certificate (REC).

Berikutnya, pelaksanaan konversi green hydrogen menjadi green ammonia oleh Pupuk Kujang menggunakan fasilitas produksi green ammonia Pupuk Kujang.

Baca juga : Rayakan 25 Tahun, Uni-Charm Indonesia Pertahankan No.1 di 3 Kategori Utama

Terakhir, sambung Rahmad, pemanfaatan green ammonia untuk kepentingan co-firing PLTU milik PLN dan kebutuhan ekspor.

Rahmad menambahkan, kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan energi bersih di Indonesia melalui pengembangan green ammonia menggunakan existing facility Pupuk Indonesia.

"Kami berharap, joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net-zero emission di 2060," pungkasnya.  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense