BREAKING NEWS
 

Utang Luar Negeri Naik, Tapi Masih Aman Terkendali

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 15 Juni 2020 10:15 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir April 2020 terkendali dengan struktur yang sehat. Bank Indonesia melaporkan, ULN Indonesia pada akhir April 2020 tercatat sebesar 400,2 miliar dolar AS. Terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 192,4 miliar dolar AS, dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 207,8 miliar dolar AS.

ULN Indonesia tersebut tumbuh 2,9 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada Maret 2020, yang mencapai 0,6 persen (yoy).

Baca juga : Banderol Martinez Rp 1,7 Triliun, Masih Mau Barca?

Hal itu disebabkan oleh peningkatan ULN publik, di tengah perlambatan pertumbuhan ULN swasta.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengungkap, ULN pemerintah meningkat, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi.

Baca juga : Atur Orang Bepergian, Gugus Tugas Terbitkan SE Baru

Posisi ULN pemerintah pada akhir April 2020 tercatat sebesar 189,7 miliar dolar AS, atau tumbuh 1,6 persen (yoy). Berbalik dari kondisi bulan sebelumnya yang terkontraksi 3,6 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh arus modal masuk pada Surat Berharga Negara (SBN), dan penerbitan Global Bonds Pemerintah sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pembiayaan. Termasuk, dalam rangka penanganan wabah Covid-19," papar Onny.

Baca juga : Memasuki The New Normal, Mentan Pastikan Bahan Pokok Aman Dan Terkendali

Menurutnya, pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel, untuk mendukung belanja prioritas yang saat ini dititikberatkan pada upaya penanganan wabah Covid-19 dan stimulus ekonomi.

Sektor prioritas tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,3 persen dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,4 persen), sektor jasa pendidikan (16,2 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,8 persen), dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6 persen).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense