BREAKING NEWS
 

Inflasi Maret 0,11 persen, BI: Rendah Dan Terkendali

Reporter : IRMA YULIA
Editor : ADITYA NUGROHO
Senin, 1 April 2019 23:07 WIB
Gedung Bank Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2019 tercatat sebesar 0,11 persen (month to month/mtm) setelah bulan lalu mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Penyebabnya dipengaruhi kenaikan inflasi administered price.

“Sedangkan inflasi kelompok inti melambat dan kelompok volatile food kembali mencatat deflasi,” ujarnya Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko di Jakarta, Senin (1/4).

Dengan perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan mencapai 2,48 persen (year on year/yoy). Melambat dari inflasi bulan lalu sebesar 2,57 persen. Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Baca juga : Trump Bakal Larang Visa Dan Mastercard Di Venezuela

“Ini untuk memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5±1 persen pada 2019,” katanya.

Menurut dia, inflasi kelompok administered prices meningkat didorong kenaikan tarif angkutan udara. Kelompok administered prices pada bulan Maret mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen.

Adsense

“Peningkatan inflasi tersebut terutama bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara sedangkan kelompok bensin dan tarif listrik mencatat deflasi,” tambahnya.

Baca juga : Thierry Henry, Legenda Yang Tersingkir

Secara tahunan, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 3,25 persen, melambat dibandingkan bulan sebelumnya dengan 3,38 persen. Sementara, inflasi inti pada Maret melambat dari 0,26 persen pada Februari 2018 menjadi 0,16 persen.

Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah kontrak rumah, emas perhiasan, dan upah pembantu rumah tangga. Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,03 persen atau melambat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,06 persen.

Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya,” sambungnya.

Baca juga : Jadi Mobil Tahanan KPK, Innova Dipasang Terali Besi

Sementata, lanjut Onny, kelompok volatile food kembali mencatat deflasi pada Maret sesuai pola musimannya. Kelompok volatile food Maret mencatat deflasi sebesar 0,02 persen, setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,30 persen.

Deflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, beras, ikan segar, telur ayam ras, tomat sayur dan wortel. Sementara itu, kelompok bawang merah, bawang putih, pepaya dan cabai merah mencatat inflasi.

“Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat 0,16 persen atau melambat dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen,” tukasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense