Dark/Light Mode

2019, Program Beras Miskin 100 Persen Berubah Non Tunai

Minggu, 2 Desember 2018 19:33 WIB
Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: IG @agusgumiwangk)
Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: IG @agusgumiwangk)

RM.id  Rakyat Merdeka - Awal 2019, program beras sejahtera (rastra) bagi masyarakat miskin bakal bertransformasi 100 persen ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Nantinya 15,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan sosial (bansos) Rp 110.000 per bulan melalui kartu keluarga sejahtera (KKS).

Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita meminta agar transformasi dari Rastra menjadi BPNT dapat 100 persen terwujud pada 2019 mendatang, meski SDM dan infrastruktur terbatas.

Dia juga meminta para pen¬damping PKH dan program-program Kementerian Sosial (Kemsos) untuk mengetahui data dan capaian Kemsos dan tidak teracuni black campaign di tengah musim kampanye Pemilu 2019.

Baca juga : Jokowi: Sertifikat Tanah Jangan Buat Kredit Motor

Menurutnya, transformasi ini diharapkan bisa menunjang transformasi berjalan, baik ada kondisi dan prasyarat yang harus dipenuhi. Kesiapan infrastruktur amat diperlukan terlebih di daerah terpencil. Sebab, bansos BNPT ini membutuhkan akses internet, layanan perbankan sebagai bentuk keuangan inklusif.

“Transformasi yang dilakukan selama ini berjalan baik. Bahkan survei lembaga Independen Microsave menyebut, transformasi BPNT ini berjalan baik,” katanya di Jakarta.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, diharapkan agar bansos disalurkan nontunai. Tahun 2017, sebanyak 1,2 juta KPM di 44 kota mulai menerima BPNT, sisanya 14,4 juta KPM di 470 kabupaten/kota masih menerima dalam bentuk subsidi rastra.

Baca juga : Gratis Seminggu, Tol Bocimi Ciawi-Cigombong

Sementara itu, di 2018, BPNT menjangkau 10.265.404 KPM di 219 kabupaten/kota. Sisanya 5.334.596 KPM di 295 kabu¬paten kota masih menerima rasta dengan jumlah beras yang diterima 10 kg per bulan per KPM dengan kualitas premium dan tanpa biaya tebus.

Dalam BPNT, KPM mendapatkan bansos Rp 110.000 untuk membeli bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng dan telor di e-warong yang disiapkan untuk membeli bahan pokok tersebut.

Saat ini, lanjut Agus, Kemsos sedang menyiapkan teknologi biometrik agar KPM bisa mudah membelanjakan kebutuhan pokoknya di e-warong dan menghindari penyimpangan. Kartu BPNT dilengkapi personal identification number (PIN), karena kadang penerima BPNT lupa nomor PIN-nya. Para pendamping KPM-lah yang kerap kali lebih hafal.

Baca juga : Siap-siap Turis Bakal Dikenakan Biaya 10 Dolar

“Untuk meminimalisasi penyimpanan di lapangan, kita cari solusi yaitu penggunaan teknologi biometrik. Mimpi kami semua KPM bisa belanja di e-warong tanpa perlu memasukkan PIN number mereka,” ungkapnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.