Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Fokus Ke Ritel, Bukopin Patok Pertumbuhan 8 Persen

Senin, 1 April 2019 19:32 WIB
PEGANG KERTAS : Dari kiri, Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantoro, Direktur Keuangan & Perencanaan Bank Bukopin M Rachmat Kaimuddin, Direktur Operasi & Teknologi Informasi  Bank Bukopin Adhi Brahmantya usai menggelar paparan kinerja di Jakarta, Senin (1/4). (Foto Dwi/Rakyat Merdeka)

DWI/RAKYAT MERDEKA
PEGANG KERTAS : Dari kiri, Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantoro, Direktur Keuangan & Perencanaan Bank Bukopin M Rachmat Kaimuddin, Direktur Operasi & Teknologi Informasi Bank Bukopin Adhi Brahmantya usai menggelar paparan kinerja di Jakarta, Senin (1/4). (Foto Dwi/Rakyat Merdeka) DWI/RAKYAT MERDEKA

RM.id  Rakyat Merdeka - Tahun 2018, dilalui PT Bank Bukopin Tbk dengan semangat pantang menyerah. Sempat mengalami penurunan, namun di 2019, Bank Bukopin pasang target pertumbuhan yang optimistis di angka 8 persen.

Sepanjang 2018, Bukopin mencatatkan laba bersih Rp 190 miliar, jumlah tersebut meningkat 40 persen dibandingkan dengan pencapaian laba pada tahun 2017. Naiknya raihan laba itu pun didorong atas peningkatan realisasi penyaluran kredit Bank Bukopin mencapai Rp 66,44 triliun dan mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 76,15 triliun. Dengan begitu, aset Bank Bukopin terdorong di angka Rp 95,64 triliun.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin M Rachmat Kaimuddin mengatakan, pada 2019, pertumbuhan aset ditargetkan naik hingga 8 persen. Begitupula dengan penyaluran kredit dan laba yang juga ditarget optimistis.

"Kredit tahun ini juga tumbuh, portofolionya kami perbesar 65 persen di sektor konsumer dan SME (Small Medium Enterprise) dan kalau di komersial kita flat. Kami fokus di segmen ritel. Dana Pihak Ketiga (DPK) ditarget naik hingga 7,4 persen. Sementara laba kami targetkan dua kali lipat," katanya saat memaparkan kinerja Bank Bukopin 2018 di Jakarta, hari ini.

Baca juga : Duh, Rakyat Yang Paham Pemilu Baru 53 Persen

Diakui Rachmat, 2018, perseroan fokus untuk memperbaiki rasio kecukupan modal, kualitas kredit dan mengelola biaya overhead. Pihaknya berkonsentrasi menyiapkan fondasi yang kokoh untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Ia menekankan, pencapaian kinerja Perseroan per Desember 2018 menunjukkan, kinerja Bukopin semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya.

Peningkatan kinerja Perseroan pada periode tersebut didorong perbaikan kualitas kredit, serta penurunan biaya dana dan biaya overhead. Tak hanya itu, di 2018 pula, Bank Bukopin berhasil merealisasikan agenda penting yaitu pelaksanaan Rights Issue.

Melalui aksi korporasi tersebut permodalan Bukopin menjadi semakin kuat. Sehingga komposisi pemegang saham Perseroan kini juga menjadi semakin lengkap dengan keberadaan PT Bosowa Corporindo mewakili unsur Swasta, Kopelindo mewakili unsur koperasi negara, serta KB Kookmin Bank mewakili unsur Global.

"KB Kookmin Bank merupakan perusahaan jasa keuangan global dan terbesar di Korea. Kami yakin dengan dukungan pemegang saham yang solid Bank Bukopin akan dapat melaju lebih pesat lagi untuk mewujudkan tujuan dan visi bank," ujarnya.

Baca juga : KPK Sita Dokumen Kepemilikan Perusahaan PT Inersia

Di sisi internal, pada 2018 Bukopin juga telah melakukan revitalisasi segmentasi bisnis, penyempurnaan struktur organisasi dan bisnis proses untuk menjaga daya saing perusahaan.

Di kesempatan yang sama, Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan Purwantoro menambahkan, tahun ini sangat positif bagi perusahaan optimistis meraih target yang lebih tinggo dari tahun sebelumnya. 2018, merupakan tahun pelajaran bagi Bank Bukopin sendiri.

"Tahun lalu banyak yang menyangsikan kami apa bisa tumbuh baik. Nyatanya kami buktikan dengan hasil kinerja yang positif. Pencapaian kredit di sektor ritel hingaa Rp 1,7 triliun itu baik pertumbuhannya. Meski tahun ini tahun politik, kami perbankan tidak khawatir. Justru konsumsi terus naik, belanja makin naik," tutur Rivan.

Tercatat, sebagian besar kredit Bank Bukopin disalurkan ke sektor ritel, yaitu UMKM Rp 29,28 triliun dan konsumer Rp 15,26 triliun, sementara kredit ke sektor komersial sebesar Rp 21,90 triliun. Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi CAR Perseroan hingga akhir tahun 2018 mencapai 13,41 persen atau naik 2,89 persen.

Baca juga : Tahan Suku Bunga, BI Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Di periode yang sama ROA dan ROE Perseroan tercatat sebesar 0,22 persen dan 2,95 persen Sementara itu, DPK Bank Bukopin ditempatkan dalam bentuk Giro sebesar Rp10,04 triliun, tabungan Rp 19,92 triliun dan sisanya sebesar Rp 46,19 triliun merupakan Deposito. Per 31 Desember 2018, rasio LDR pun stabil diangka 86,18 persen.

Di sisi kualitas kredit, rasio NPL net Bank Bukopin berada di kisaran 4,75 persen. Angka tersebut membaik dibandingkan dengan posisi NPL net pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,37 persen Sementara itu, pendapatan operasional lainnya (fee based income) Perseroan pada periode yang sama sebesar Rp 784 miliar.

Bank Bukopin bakal memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2019 dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Pihaknya juga terus berupaya memacu pertumbuhan bisnis dengan merilis sejumlah produk dan layanan baru. Salah satu produk andalan yang telah diluncurkan Bank Bukopin pada 2018 dan akan dipacu penetrasinya pada 2019 adalah Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi dan memperkuat penetrasi di segmen ritel. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.