BREAKING NEWS
 

Tiko Usul Holding BUMN Pariwisata Disuntik PMN Rp 9,1 T

HIN Jual Destinasi Unggulan, PT AP I Siap Berkolaborasi…

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FAZRY
Kamis, 15 Juli 2021 05:56 WIB
Kolaborasi Program Strategis 7 BUMN Ekosistem Pariwisata. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Ubah Nama Induk Holding

Wakil Menteri BUMN Kar­tika Wirjoatmodjo memastikan, Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata tengah mencapai tahap finalisasi. Terbaru, kementerian telah mengubah nama perusa­haan yang menjadi induk dari holding tersebut. PT Survai Udara Penas (Persero) yang akan menjadi induk holding kini telah berubah nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

Baca juga : Pemerintah Siapkan 500 Ribu Tenaga Kerja Untuk Destinasi Super Prioritas

“Setelah berganti nama, Aviasi Pariwisata Indonesia nantinya memiliki fungsi lain di dalam holding tersebut,” imbuhnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (8/7/).

Saat ini, proses yang dilakukan adalah dengan meng-inbreng (penyetoran modal selain uang) lima perusahaan yang ke dalam Penas. “Diharapkan akhir Juli 2021, segera di-launching ten­tang fungsi baru Penas bersamadengan inbreng perusahaan di bawahnya,” tutur pria yang akrab disapa Tiko itu.

Baca juga : Top, Telkom Sabet 39 Penghargaan Asia Pacific Stevie Awards 2021

Tiko inimelanjutkan, Aviasi Pariwisata Indonesia akan men­jadi induk holding. Mantan bos Bank Mandiri ini menyebut, untuk operasional holding ini membutuhkan modal yang besar. Sehingga Tiko mengusulkan adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 9,1 triliun pada holding tersebut di 2022, yang masuk lewat Aviasi Pariwisata Indonesia ini.

Diakui Tiko, memang permo­dalan yang dibutuhkan cukup be­sar. Apalagi, terkait permasalahan Garuda Indonesia. Menurutnya, Kementerian BUMN bersama Kemenkeu ingin memiliki satu standby facility Garuda.

Baca juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Frontier Premium Car Mat Luncurkan Karpet Coating Disinfektan

Pada kesempatan itu, Tiko junga mengungakap kondisi keuangan PT AP I yang ikut ter­dampak Covid-19. Menurutnya, AP tengah menghadapi masalah cash flow. Nah, terkait konteks pembentukan holding ini, tentu AP I membutuhkan modal.

“Selama ini AP I tidak pernah dapat suntikan PMN,” pungkas Tiko. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense