BREAKING NEWS
 

ALFI Bidik Peluang Bisnis Di Asia Pasifik

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : FAQIH MUBAROK
Kamis, 28 Oktober 2021 14:37 WIB
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peluang bisnis logistik di kawasan Asia Pasifik saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku logistik nasional.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, upaya tersebut dapat dilakukan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang bukan saja lewat program pemerintahan antar pulau, melainkan sektor ekspor dan impor.

"Alasan pemilihan kawasan Asia Pasifik dikarenakan kawasan tersebut merupakan salah satu yang cepat pulih dari krisis akibat pandemi Covid-19. Asia pasifik adalah kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat secara global. Pasar logistik di Asia Pasifik diperkirakan mencapai 130,18 miliar dolar AS per tahun dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6 persen," katanya saat Rakernas ALFI yang digelar secara hybrid, Rabu (27/10).

Baca juga : Lewat Kolaborasi, Sovlo Ubah Krisis Jadi Peluang Di Masa Pandemi

Rakernas ALFI itu dibuka Menteri Perhubungan (Menhub Budi) Karya Sumadi dengan mengangkat tema 'Menangkap Peluang Bisnis di Asia Pasifik di Era New Opportunity'.

Yukki mengaku akan memacu seluruh perusahaan logistik nasional dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kinerja usahanya. Dengan begitu, para pelaku bisnis tersebut diharapkan mampu bersaing di dalam negeri maupun ditingkat global.

Pada era kesempatan baru ini, kata Yukki, usaha logistik nasional harus bisa menangkap peluang bisnis yang ada. "ALFI akan terus mendorong para pelaku jasa logistik nasional untuk siap meningkatkan new opportunity melalui adaptasi, inovasi, kolaborasi dan peningkatan SDM-nya," ujarnya.

Baca juga : PT GNI Dukung UMKM Di Sekitar Pabrik Smelter

Yukki juga mengungkapkan kinerja logistik nasional semakin meningkat dimasa mendatang dengan adanya implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) yang akan juga membuat proses delivery order atau kegiatan ekspor impor akan semakin cepat.

Ia mengklaim saat ini biaya logistik nasional telah mengalami penurunan. Dalam perhitungan yang dibuat ALFI, biaya logistik sudah turun ke angka 21,3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sebelumnya, disebutkan biaya logistik nasional di kisaran 23-24 persen dari PDB.

"Kalau kita bicara mengenai biaya logistik, saya yakin Indonesia sudah jauh lebih baik. Menurut perhitungan kami adalah 21,3 persen," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense