BREAKING NEWS
 

Kementan Terus Dorong Produksi Kedelai Nasional

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : FAQIH MUBAROK
Jumat, 18 Februari 2022 18:50 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan kepada para pejabat eselon I dan pemerintah daerah untuk peningkatan produktivitas pangan nasional. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Tanaman Pangan mengatakan, kondisi kedelai saat ini disebabkan juga kondisi perubahan iklim dunia yang mempengaruhi harga pasar internasional. Memang kedelai saat ini terbatas kondisi produksinya, sehingga pemasukan kedelai asal luar negeri menjadi alternatif.

"Negara-negara yang selama ini memasok kedelai ke Indonesia, seperti Brasil dan negara Amerika latin lainnya sedang mengalami anomali cuaca sehingga gagal panen. Kondisi itu diperparah oleh terjadinya inflasi di Amerika Serikat yang menyebabkan harga kedelai mengalami lonjakan," jelas Yuris Tiyanto, Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2).

Yuris mengatakan, Kementan sedang melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kedelai nasional, supaya petani kembali tertarik menanam kedelai.

Baca juga : Presidensi G20, Buka Peluang Perluasan Akses Petani Ke Pasar Global

Sebagai informasi tahun 2022 Kementerian Pertanian memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu ha. Dengan anggaran yang terbatas ini diharapkan selebihnya bisa dengan peran berbagai pihak termasuk off taker.

Strateginya, salah satunya dengan menggandeng off taker sebagai avalis pembiayaan. Dengan menggandeng offtaker, maka dimungkinkan untuk menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR.

Seperti halnya yang dilaksanakan di Solo hari Senin (14/2) lalu, Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian di 14 Provinsi lokasi Pengembangan Kedelai Non APBN atau KUR, memfasilitasi kegiatan penandatanganan MoU antara Perbankan Himbara dengan pihak perusahaan off taker sebagai langkah pemenuhan target  pengembangan kedelai dengan dana KUR tahun 2022.

Baca juga : KPK Panggil Tersangka Korupsi Proyek Jalan Di Buru Selatan

Lahan pertanaman kedelai tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa lahan tersebut akan berada antara lain di Provinsi Sulawesi Selatan, DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Lampung, Jambi dan Banten.

"Kita akan tanam di sentra yang sudah ada, Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun," jelas Yuris.

Mengenai hal ini, Pakar Pangan dari Universitas Brawijaya Sujarwo mendukung upaya kementan dalam meningkatkan produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Terutama yang berkaitan dengan optimalisasi perwilayahan komoditas kedelai dan supporting sistemnya.

Adsense

Baca juga : Gandeng Australia, Kementan Perkuat Kapasitas Laboratorium Kesehatan Hewan Nasional

"Saya mendukung lebih ditingkatkan program-program pemerintah yang membangun optimalisasi perwilayahan komoditas kedelai dan supporting systemnya. Saya berharap hal Ini menjadi real sebgai buah dari semakin baiknya kelembagaan/korporasi petani," ujar Sujarwo.

Meski demikian, Sujarwo mengatakan perlu adanya analisis yang presisi terkait lahan dan juga pasarnya. Jangan sampai, kata dia, pasar kedelai tidak dijaga, sehingga nantinya akan memiliki efek terhadap ketidakpastian harga yang tinggi.

"Dalam hal ini, petani kedelai butuh bantuan pemerintah untuk mengawal produksinya dan membutuhkan lembaga penelitian untuk menghasilkan varietas yang lebih cocok adaptif dengan iklim tropis. Terutama untuk meningkatkan produktivitasnya," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense