Sebelumnya
Dia menyatakan, Presiden Jokowi sudah memimpin rapat khusus untuk me-review soal status PPKM.
Untuk sementara, PPKM tidak dicabut seluruhnya karena Pemerintah masih mengantisipasi adanya kenaikan kasus pada Januari-Februari mendatang.
“Kalau ada kenaikan, Pemerintah diharapkan tetap memiliki instrumen untuk bisa melakukan intervensi kesehatan di daerah,” terang Budi.
Baca juga : Setelah Sambo, Muncul Teddy, Lalu Siapa Lagi?
PPKM, dinilainya sebagai instrumen yang sangat baik untuk mengimplementasikan protokol kesehatan jika terjadi kenaikan kasus Covid-19.
“PPKM ini anggap saja sebagai payungnya, nanti kalau hujan kita buka lagi,” ujarnya.
Subvarian XBB atau yang disebut juga dengan BA.2.10 ini telah terdeteksi di beberapa negara lain seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus lalu. Sejauh ini, para ahli sepakat varian XBB lebih menular daripada subvarian lainnya.
Baca juga : Lestari: Bangun Karakter Anak Bangsa, Perkuat Penanaman Nilai Pancasila
Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection Paul Tambyah mengatakan, meski data pasti belum ditemukan, XBB kemungkinan lebih menular karena jumlah infeksi meningkat signifikan.
Hingga saat ini, gejala yang dilaporkan dari subvarian Omicron XBB cenderung ringan. Salah satunya, dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Singapura, yang kini tengah mengalami lonjakan akibat subvarian tersebut.
Gejala yang dilaporkan umumnya ringan, terutama pada mereka yang telah mendapatkan vaksinasi. Beberapa gejala yang dialami, di antaranya, sakit tenggorokan, batuk pilek, demam ringan.
Baca juga : Luhut: Musuh Kita Energi Dan Pangan
Meski gejalanya tergolong ringan, masyarakat diimbau tetap waspada. Lantaran diduga lebih menular dibandingkan subvarian lainnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.