BREAKING NEWS
 

Kunjungan Wisman 2018 Naik Signifikan Capai 15,81 Juta

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Minggu, 3 Februari 2019 13:17 WIB
Bali masih menjadi destinasi wisata favorit turis wisman. (Foto: Humas Kemenpar).

 Sebelumnya 
Untuk wilayah Amerika tercatat sebanyak 567,7 ribu atau tumbuh 5,71% dari tahun lalu sebanyak 537 ribu kunjungan. Kunjungan wisman dari wilayah Oseania (Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, dan Oseania lainnya) mencapai 1,57 juta atau tumbuh 4,43 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,50 juta. Untuk wilayah Oseania, wisman Australia memberikan kontribusi terbesar sebanyak 1,3 juta atau tumbuh 3,52 persen dibandingkan tahun 2017 sebanyak 1,25 juta kunjungan.

Sementara itu kunjungan wisman dari wilayah Afrika ke Indonesia tahun 2018 tercatat sebanyak 88,6 ribu atau minus 2,82 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 91,2 ribu kunjungan. Jumlah wisman yang berkunjung tersebut tidak mencapai dari target yang ditetapkan 17 juta sepanjang 2018. Namun dari sisi pendapatan devisa, kontribusi sektor pariwisata selama 2018 diproyeksi menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Baca juga : Jokowi Rutin Minum Temulawak & Air Kelapa Hijau

Sederetan bencana yang melanda menjadi faktor utama yang menyebabkan target terkoreksi mengingat bencana yang melanda terjadi di destinasi-destinasi favorit wisman. Erupsi Gunung Agung, gempa Lombok, tsunami Palu, hingga tsunami Selat Sunda pada akhir tutup tahun mendorong terjadinya penurunan wisman.

Adsense

Jurus Pamungkas Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia tahun ini yang ditarget 20 juta orang dilakukan dengan menerapkan strategi super extra ordinary sebagai jurus pamungkas.

Baca juga : Jokowi Minta BNPB Tiru Jepang Tangani Bencana

Jurus pamungkas tersebut mencakup 3 program yaitu Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal. “Border tourism harus kita seriusi karena merupakan cara efektif untuk mendatangkan wisman dari negara-negara tetangga,” kata Arief Yahya.

Ia menjelaskan hal itu akan efektif pertama karena wisman dari negara tetangga memiliki faktor kedekatan (proximity) secara geografis sehingga wisman lebih mudah, cepat, dan murah menjangkau destinasi di Indonesia. Kedua, mereka juga memiliki kedekatan kultural/emosional dengan masyarakat di Tanah Air sehingga lebih mudah didatangkan.

Baca juga : Jokowi Ingatkan BNPB Lakukan Penanganan Alam

Ketiga, potensi pasar Border Tourism masih sangat besar, baik dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Papua Nugini, maupun Timor Leste. Selain itu menerapkan program tourism hub menjadi strategi layaknya menjaring di kolam tetangga yang sudah banyak ikannya.

Maksudnya, wisman yang sudah berada di hubungan regional seperti Singapura dan Kuala Lumpur ditarik untuk melanjutkan berlibur ke Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense