BREAKING NEWS
 

Presiden Gagas Menteri Ekspor & Menteri Investasi

Menteri Enggar Jangan Tersinggung

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Rabu, 13 Maret 2019 09:46 WIB
Presiden Jokowi membuka Rakornas Investasi Kementerian Perdagangan 2019 di ICE BSD, Tangsel, Selasa (12/3). (Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi melontarkan ide untuk mendongkrak ekspor dan meningkatkan investasi. Caranya, mengangkat Menteri Ekspor dan Menteri Investasi. Jokowi gemes, karena urusan ekspor dan investasi tak sesuai harapannya. Semoga Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tak tersinggung dengan ide ini.

Ide mengangkat dua menteri ini disampaikan Jokowi, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Kementerian Perdagangan Tahun 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (12/3). Jokowi mengatakan, gagasan mengangkat dua menteri baru itu sudah disampaikan kepada jajarannya. "Saya sudah sampaikan minggu lalu, dalam forum rapat kabinet. Saya bertanya, apakah perlu kalau situasinya seperti ini, yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor," ujar Jokowi.

Baca juga : Presiden Jokowi Ketemu Siti Aisyah Di Istana Negara

Gagasan ini merujuk sejumlah negara maju seperti Uni Eropa, yang secara khusus memiliki menteri di bidang tersebut. Tapi, ide itu bukan tanpa resiko. Misalnya, tidak mampu mendongkrak investasi dan ekspor dalam waktu singkat. "Di Uni Eropa ada menteri investasi, ada menteri khusus ekspor. Negara lain saya lihat juga sama. Mungkin, dari sisi kelembagaan, kita memang harus memiliki menteri investasi dan menteri ekspor. Dua menteri mungkin perlu. Tapi nanti, kalau ada menteri itu nggak nendang lagi, ya salah," tuturnya.

Pada kesempatan ini Presiden juga mengingatkan, jangan sampai ada masyarakat kesulitan mengurus berbagai perizinan. Terutama, yang terkait investasi. Contohnya, perizinan terpadu satu pintu (PTSP) di berbagai instansi. "Jangan sampai bilang SIUP sehari jadi, ternyata 2 minggu. IMB bilang 3 hari, ternyata 8 bulan," ucap Jokowi.

Baca juga : Bangun Kawasan Industri Fuqing Dorong Investasi & Ekspor RI - China

Menanggapi hal ini, Menteri Enggar yang melihat langsung pidato Jokowi ini tahu diri. Kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2018, masih belum sesuai harapan. "Kami sadar, mungkin Bapak Presiden akan menegur kami, bahwa Indonesia mencatat defisit neraca perdagangan sebesar 8,6 miliar dolar AS di 2018. Bukan maksud kami membela diri, atau lari dari tanggung jawab," kata Enggar di acara yang sama.

Enggar punya penjelasan kenapa defisit terus terjadi. Salah satunya lantaran kinerja impor, khususnya barang modal dan bahan baku meningkat signifikan. Namun, ia menyampaikan, kinerja ekspor mengalami peningkatan dari sisi nilai maupun volume. Ini sejalan dengan prioritas pemerintah membangun infrastruktur.

Adsense

Baca juga : Dana Desa Bakal Terus Ditingkatkan

"Impor barang modal dan bahan baku masing-masing naik sebesar 22 persen dan 20 persen. Ini semua untuk menunjang pembangunan infrastruktur dan konstruksi," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense