BREAKING NEWS
 

Gencarkan Sosialisasi Prokes

BNPB Gaet 2.000 Warga Semarang Menjadi Agen Perubahan Perilaku

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : UJANG SUNDA
Minggu, 15 November 2020 08:41 WIB
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Lilik Kurniawan (Foto: Dok. BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah jumlah relawan perubahan perilaku di setiap daerah. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, setiap daerah harus memiliki relawan perubahan perilaku untuk membantu sosialisasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Lilik saat memberikan pelatihan kepada ribuan sukarelawan di Semarang Raya, Jawa Tengah. 

“Dari pelatihan ini, para relawan diharapkan bisa mensosialisasikan atau mengkampanyekan pola hidup sehat, serta disiplin protokol kesehatan di lingkungan sekitar mereka,” kata Lilik di Semarang, kemarin. 

Adsense

Baca juga : Istri Mendagri Sosialisasi Prokes Dan Bagi-bagi 5 Ribu Masker di Batam

Menurutnya, peserta pelatihan berjumlah 2.000 orang terdiri dari perseorangan maupun gabungan organisasi kemasyarakatan di wilayah Semarang Raya, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak serta Kabupaten Kendal. Pelatihan yang diinisiasi BNPB bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah ini akan berlangsung hingga 25 November 2020. 

Selama mengikuti pelatihan, kata Lilik, para peserta akan menerima materi utama berupa pemahaman mengenai prokes, komunikasi publik, pemahaman tentang ketahanan pangan. Termasuk menyampaikan atau melaporkan data kepada pemerintah melalui aplikasi informasi Inarisk di ponsel masing-masing. “Itu yang harus dikuasai agar nanti bisa langsung diaplikasikan. Bukan sekadar mengatakan pakai masker, ayo jaga jarak, bukan begitu. Tapi justifikasi mengapa harus pakai masker, mengapa kita harus jaga jarak itu yang disampaikan,” ujarnya. 

Baca juga : Jaringan Irigasi Proyek Lumbung Pangan Kalteng Mulai Dibangun

Dia mengatakan, hingga kini belum ada yang bisa memastikan kapan Covid-19 akan berakhir, sehingga hal yang bisa dilakukan sekarang adalah menerapkan 3M, yaitu, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. “Terlihat sederhana, namun kenyataan di lapangan masih banyak ditemui kendala,” akunya. 

Karena itu, lanjut Lilik, langkah terbaik adalah dengan menciptakan agen perubahan perilaku melalui para sukarelawan dari berbagai daerah. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, sejauh ini sudah sekitar 29 ribu masyarakat yang bergabung sebagai duta perubahan yang terdaftar di Satgas Penanganan Covid-19. Menurutnya, semakin banyak duta perubahan, masyarakat akan lebih cepat memahami Covid-19 serta cara penanggulangannya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense