Dark/Light Mode

Cegah Corona, Pemkab Bekasi Sosialisasikan Program Gerakan Menggunakan Masker

Jumat, 9 Oktober 2020 16:45 WIB
Ilustrasi tetap pakai masker di luar rumah. (Foto : Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS)
Ilustrasi tetap pakai masker di luar rumah. (Foto : Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemda Bekasi meluncurkan program Genggam (Gerakan Menggunakan Masker) sebagai bagian dari sosialisasi gerakan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan). Langkah ini diharapkan bisa memutus mata rantai corona.

Sebanyak 200 ribu masker sudah dibagikan melalui kecamatan dan desa. Secara bertahap akan diberikan kepada 2,5 juta warga Bekasi. "Harapannya menggunakan masker di saat pandemi akan menjadi budaya warga Bekasi," kata Sekda Kabupaten Bekasi Uju saat menerima tim Task Force Covid-19 Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Bekasi, Jumat (9/10).

Dijelaskan Uju, semua perangkat daerah dilibatkan dalam program Genggam. Ini sebagai bagian dari edukasi bahwa masker itu penting untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

Baca juga : Meski Ada Pandemi Corona, Penjualan Properti LPKR Melesat Hingga 304 Persen

"Semua harus bergerak, tidak cukup hanya Dinkes saja yang bergerak dan harapannya pandemic Covid-19 segera berakhir,'' terang Uju.

"Upaya pencegahan promotif dan preventif menjadi utama selain memperkuat fasilitas layanan Kesehatan danbmenguatkan fungsi masyarakat untuk deteksi, pemeriksaan dan pengobatan lebih dini," tambahnya.

Sementara di Kabupaten Bekasi, saat ini total terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.273 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.776 orang sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga : 7 Partai Koalisi Putar Otak Cari Pengganti Petahana Ibnu Saleh

Kenaikan signifikan kasus baru ini berasal dari klaster industri di Kabupaten Bekasi. Kapasitas Tempat Tidur per tanggal 7 Oktober dari 49 RS Pemerintah dan RS Swasta RS terdapat 609 TT dengan keterpakaian 61% dan 45 TT ICU dengan keterpakaian 29%.

Mewakili Tim Task Force Covid-19 Jawa Barat, dr Siti Nadia Tarmidji mengatakan pentingnya pengungkapan kasus positif.  Tujuan diketahuinya kasus positif bisa menjadi alarm kondisi sebenarnya yang terjadi di masyarakat.

"Jangan sampai menjadi berbeda persepsi, karna semakin banyak kasus positif dengan dilakukannya testing bukan berarti jelek tetapi justru semakin banyak kasus yang ditemukan dan semakin baik untuk intervensi sesuai dengan kondisi masyarakat,'' tegas Nadia.

Baca juga : Duet Bareng KPK, Pertamina Pastikan Seluruh Program dan Proyek Strategis Lancar

Upaya yang dilakukan dalam penurunan kasus di kawasan industri dengan mengsinergikan dan mengkolaborasikan seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan COVID-19.

''Semua memliki peran dan tanggungjawab, di kawasan industri peran para pengusaha yang ada disana dapat berpartisipasi dan telah dibentuk satgas sehingga deteksi dini untuk testing bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentunya testing itu sangat penting dan diwajibkan minimal di perusahaan untuk meminimalisir terjadinya penularan,'' jelas Uju. 

Sebelumnya, Nadia melihat langsung kesiapan RS Hermina Grand Wisata dalam menangani pasien Covid-19. Saat ini RS Hermina Grand Wisata menyediakan 54 TT dengan 4 ICU dan telah disiapkan 14 TT tambahan. RS ini juga membuat alur yang berbeda khusus untuk pasien Covid-19 dan Non Covid-19. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.