Sebelumnya
Nilai ekspor sektor industri pada kurun waktu Januari sampai November 2020 sebesar 118,23 miliar dolar AS.
“Ya meningkat sedikit dibanding periode yang sama pada tahun 2019. Ini menghasilkan neraca surplus sebesar 13,12 miliar dolar AS,” ujarnya.
Baca juga : Menperin Pede 2021 Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
Sementara untuk investasi, Agus mengaku masih menggeliat. Nilai investasi terbesar dicatatkan oleh industri logam dasar Rp 69,79 triliun. Disusul, industri makanan dan minuman Rp 40,53 triliun, industri kimia dan farmasi Rp 35,63 triliun.
Adapun nilai investasi di sektor industri pada periode Januari sampai September 2020 sebesar Rp 201,9 triliun, atau naik 37 persen dibanding tahun 2019 yang dicatat Rp 147,3 triliun.
Baca juga : Rusia Dan Indonesia Makin Mesra Di Tengah Pandemi
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Dody Widodo menambahkan, sektor industri tersebut mampu memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, industri makanan dan minuman memberikan share sekitar 7 persen. Lalu industri kimia, farmasi sekitar 1,97 persen dan industri barang logam 1,7 persen.
Baca juga : Sri Mulyani Tak Berdaya
Kemudian, industri alat angkut memberi share sekitar 1,2 persen, lalu industri tekstil dan pakaian jadi sekitar 1,2 persen. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.