Dark/Light Mode

Inalum Cs Kebut Proyek Industri Baterai

Penjajakan Kerja Sama Dipatok Tuntas Awal 2021

Senin, 14 Desember 2020 05:42 WIB
Ilustrasi, baterai mobil listrik - dok.Engadget
Ilustrasi, baterai mobil listrik - dok.Engadget

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat melakukan pengembangan industri baterai, tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah calon mitra kerja sama. Tahapan itu dipatok tuntas awal tahun 2021.

Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary PT Aneka Tambang (Antam) Tbk Kunto Hendrapawoko menjelaskan, rencana pengembangan baterai nasional ini bersifat strategis.

Karena, permintaan terhadap produknya yang dihasilkan diproyeksi tinggi, baik pasar di dalam negeri maupun luar negeri. Pihaknya gembira bisa terlibat melakukan pengembangan industri ini. “Bagusnya prospek pasar baterai merupakan kesempatan untuk perseroan memperkuat portofolio komoditas nikel,” ujar Kunto, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kunto mengungkapkan, pihaknya kini sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah mitra strategis. Pihaknya mencari mitra yang memiliki komitmen finansial yang solid, teknologi, menguasai proses pengolahan ekstraktif nikel baterai.

Baca juga : Mandiri Syariah Raih Penghargaan Kinerja QRIS Terbaik dari BI

Serta, memiliki basis pasar untuk produk baterai listrik. Direktur Utama Antam Dana Amin yakin dengan prospek industri baterai. Dia menilai, saat ini tren pertambangan dunia mengarah ke produk energi bersih.

Salah satunya, industri mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. “Sesuai tren dunia, kami mengarah ke baterai mobil listrik. Aset nikel Antam, sebagai langkah awal untuk pembentukan JV (Joint Venture) dan membawa Indonesia masuk ke industri mobil listrik,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pihaknya telah membagi rata kepemilikan saham untuk anggota Indonesia Battery Holding (IBH). Yakni Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan Antam masing-masing 25 persen.

Nantinya, holding baterai ini akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir, hingga menjadi produk baterai, komponen utama dalam kendaraan listrik.

Baca juga : Ringankan Industri Di Tengah Pandemi, Apkasindo Minta Bea Keluar Sawit Di Tunda

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini mengungkapkan, IBH sudah menandatangani kerja sama dengan produsen baterai kendaraan listrik asal China yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), dan Korea Selatan, LG Chem.

“Kenapa mereka? Karena mereka merupakan perusahaan nomor satu dan dua dalam manufaktur EV (Electric Vehicle) battery,” terangnya.

Chief Executive Officer (CEO) Group MIND ID Orias Petrus Moedak menuturkan, masingmasing anggota tim holding sudah melakukan penjajakan kerja sama dengan calon mitra.

Misalnya Antam, sudah melakukan penandatanganan kerja sama awal dengan CATL. Selanjutnya, Pertamina yang akan melakukan kerja sama dengan LG Chem.

Baca juga : Mantan Ketua Badan Pengurus Cabang Gapensi Dicecar KPK

Ia berharap, skema kerja sama dengan calon mitra dapat rampung pada awal 2021. Namun demikian, ditegaskannya, pihaknya masih membuka peluang kerja sama dengan mitra lainnya, baik asing maupun domestik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.