Sebelumnya
Vorobieva menambahkan, forum tersebut merupakan forum untuk membahas masalah ekonomi. Menurutnya, krisis seperti di Ukraina tidak masuk dalam bahasan G20.
Sementara itu, China menyatakan mendukung kehadiran Presiden Putin di KTT G20 nanti. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, Rusia merupakan anggota penting G20. Sehingga tak ada anggota yang memiliki hak untuk menghentikan kedatangannya di forum tersebut.
Baca juga : PPP Ikut Maunya Rakyat
“Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama,” kata Wang dalam jumpa pers, dikutip Reuters, Rabu (23/3).
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya saat ini sedang mempertimbangkan soal rencana kehadiran Putin di G20. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan para pemimpin di Eropa akan membahas soal keberadaan Rusia di G20.
Baca juga : Puan Bahas Vaksinasi Hingga Batas Wilayah
Untuk diketahui, sejak serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan banyak sanksi kepada Negeri Beruang Putih.
Selain itu, banyak pihak mendesak Rusia diadili lantaran dianggap telah melakukan kejahatan perang di Ukraina, seperti mengebom dan menyerang fasilitas warga sipil hingga menewaskan ribuan orang. AS secara resmi menyatakan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Baca juga : Pemain Incaran Milan Ditelikung Newcastle
Pendiri Lembaga Penelitian & Consulting Independen Synergy Policies Dinna Prapto Raharja menilai, kehadiran Putin sebagai kesempatan untuk mengagendakan pembahasan bentuk kerja sama antar negara G20. Terutama untuk penanganan global atas krisis yang berlarut-larut di Ukraina yang mengganggu stabilitas ekonomi global.
Indonesia, kata Dinna, perlu meyakinkan seluruh negara anggota G20 bahwa organisasi itu dituntut berperan aktif mencegah perluasan krisis. Terutama yang jelas-jelas mengganggu perkonomian global. “Justru kalau Putin hadir, Indonesia bisa membicarakan langsung dengan pihak yang berkepentingan,” katanya. [DAY/PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.