BREAKING NEWS
 

Ngarep Bantuan Kemanusiaan Dari Indonesia

Presiden Ukraina Kesal Kena PHP AS Dan Nato

Reporter : DIANANDA RAHMASARI
Editor : MELLANI EKA MAHAYANA
Senin, 28 Maret 2022 06:30 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan panggilan video dengan Presiden AS Joe Biden pada 16 Maret. (Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

 Sebelumnya 
Ngarep Bantuan Barat

Adsense

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai kesal Negara Barat tidak kunjung memberikan dukungan persenjataan seperti yang dijanjikan. Boleh dibilang, sejauh ini Amerika Serikat Cs hanya memberikan harapan palsu (PHP).

Dia bilang, negara-negara anggota organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara/ NATO sebenarnya mudah mengirimkan sebagian kecil stok senjata militer mereka.

Baca juga : Firli Bahuri: Saya Mengerti Kemarahan Bapak Presiden Soal Barang Impor

“Apakah karena mereka takut pada Presiden Rusia Vladimir Putin,” sindirnya.

Zelenskiy mengatakan, saat ini Ukraina membutuhkan tank, pesawat dan sistem anti-kapal.

“Itu semua dimiliki mereka (negara NATO), barang-barang yang dibiarkan berdebu (disimpan). Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tetapi untuk kebebasan Eropa,” ujar Zelensky dikutip Reuters, kemarin.

Baca juga : Kemlu Kembali Pulangkan 12 WNI Dari Ukraina, Total Jadi 133 Orang

Zelensky mengatakan, Ukraina hanya membutuhkan 1 persen pesawat NATO dan 1 persen tank.

“Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?” tanyanya.

Zelenskiy meyakinkan, Rusia akan berusaha memperluas pengaruhnya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh.

Baca juga : Gandeng Bank Syariah Indonesia, Kota Kertabumi Karawang Permudah Akses Layanan Perbankan

Seperti diketahui, negara-negara yang tergabung dalam NATOberjanji memberikan bantuan persenjataan kepada Ukraina untuk membantu melawan Rusia.

Sebelumnya, Zelenskiy berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda. Dia menyatakan kekecewaannya pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina.

“Harga penundaan pesawat adalah ribuan nyawa orang Ukraina,” katanya dikutip AP. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense