BREAKING NEWS
 

Ilmuwan Tekankan Perlu Intervensi Kuat

Alhamdulillah, Nggak Ada Kasus Corona Baru di China

Reporter & Editor :
MELLANI EKA MAHAYANA
Kamis, 19 Maret 2020 10:27 WIB
Siswa UCLA di Westwood, California, Amerika Serikat, mengenang Dr. Li Wenliang, dokterdi Rumah Sakit Pusat Wuhan, yang dianggap sebagai orang pertama yang mengeluarkan peringatan tentang wabah Covid-19 pada 30 Desember 2019. (Foto Mark Ralston/AFP )

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus baru Covid-19 yang berasal dari transmisi lokal di China dilaporkan nihil untuk pertama kali, sejak wabah merebak di negara itu pada Desember 2019.

Dilansir SCMP, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, hal ini juga merupakan pertama kali Provinsi Hubei, tempat penyakit Covid-19 ditemukan, mencatat tidak ada kasus baru baik domestik maupun dari luar negeri.

Secara nasional, terdapat 34 infeksi baru, seluruhnya berasal dari luar negeri. Jumlah kematian di China turun menjadi satu digit, dengan angka 8 kematian. Jumlah korban meninggal dunia di China total menjadi 3.245 orang.

Baca juga : Alhamdulilah, Tiga Pasien Corona Sembuh

Otoritas Kesehatan China menyebutkan, 23 kasus dugaan baru telah dilaporkan, dengan jumlah total infeksi saat ini mencapai 80.928 kasus, dengan 70.420 pasien dinyatakan sembuh.

Adsense

Pihak berwenang merilis angka infeksi harian di Hubei sejak 10 Januari 2020 dan data nasional sejak 20 Januari 2020. Sementar itu, di luar China korban meningkat.

Italia melaporkan 3.526 kasus baru dalam 1 malam; Jerman melaporkan 4.070 kasus baru; Spanyol 4.719 kasus baru, dan Amerika Serikat 1.875 kasus baru.

Baca juga : Innalillahi, Iran Catat 43 Kasus Kematian Baru Akibat Virus Corona Per Hari Ini

Pada 18 Maret 2020, disebutkan bahwa China mungkin hanya butuh beberapa pekan lagi untuk perawatan pasien Covid-19 yang dalam kondisi parah. Hal ini bisa terjadi selama dapat menangkis potensi penyebaran oleh pembawa virus yang kembali ke negara tersebut.

Tetapi para kritikus mempertanyakan keakuratan data China, yang telah menyebabkan kebingungan di masa lalu karena kriteria diagnostik yang sering berubah. Para profesional medis baik di China maupun di luar negeri juga mempertanyakan apakah Beijing menutupi epidemi - terutama pada tahap awal - setelah kasus pertama di China ditelusuri kembali ke November, sementara dokter Cina baru menyadari bahwa mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember.

Meskipun ada penurunan infeksi, para ahli penyakit menular telah menyerukan kehati-hatian. Zhong Nanshan, ahli epidemiologi terkemuka China menekankan, tanpa intervensi yang kuat, virus corona tidak akan dihilangkan.

Baca juga : Eijkman dan Bio Farma Kerja Intensif Buat Vaksin Virus Corona

“Saya pikir banyak negara harus mengambil tindakan [berdasarkan] mekanisme intervensi yang diterapkan Tiongkok (China). Kontrol hulu adalah cara kuno tetapi efektif," tuturnya  dalam konferensi pers, Rabu (18/3). [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense