RM.id Rakyat Merdeka - Jumlah kasus positif corona di Amerika Serikat (AS) sudah tembus 2 juta orang. Namun Presiden Donald Trump tak mau disalahkan. Menurutnya, banyaknya kasus terjadi karena pengetesan yang masif.
Baca juga : Gugus Tugas: Jangan Kaget Dan Berpatokan Sama Angka
“Jika kita stop pengetesan sekarang, Cuma akan ada sedikit kasus yang ditemukan. Bahkan mungkin bisa tidak ada kasus,” ucap Trump dalam diskusi soal kesehatan warga senior AS di Gedung Putih, Selasa (16/6).
Baca juga : Kerahkan Militer Jinakkan Demonstran, Trump Bertangan Besi
Hingga kemarin sebanyak 17 negara bagian, terutama yang berada di kawasan selatan AS melaporkan peningkatan kasus positif corona saat negeri itu mulai membuka kembali sebagian roda ekonominya. Per Selasa ini, jumlah total yang terinfeksi corona di negeri Paman Sam mencapai sekitar 2,200,123 kasus.
Baca juga : Mendes Bakal Kasih Sanksi Desa Yang Tak Salurkan BLT
Enam negara bagian melaporkan peningkatan lebih dari 50 persen ketimbang pekan sebelumnya. Ini termasuk Montana, Wyoming, Alabama, South Carolina, dan Hawai. Sementara 13 negara bagian melaporkan peningkatan 10 sampai 15 persen. Di antaranya California, Nevada, Arizona, New Mexico, Texas dan Oklahoma. [KRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.