Dark/Light Mode

Jumlah Kasus Lebih Dari 52 Ribu, Trump Pertimbangkan Lockdown Untuk New York

Minggu, 29 Maret 2020 09:30 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto: Instagram)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan untuk mengkarantina wilayah New York, demi menekan laju penyebaran virus Corona.

"Sepertinya baik untuk dikarantina, karena New York merupakan hotspot. Saya sedang berpikir tentang itu," ujar Trump kepada pers, seperti dikutip BBC, Minggu (29/3).

Pernyataan tersebut dilontarkan Trump, setelah New York melaporkan lebih dari 52 ribu kasus Corona, atau separuh dari total kasus Covid-19 di AS.

Baca juga : Di Tengah Wabah Covid 19, Produk Pertanian Laku Keras

Sebelum mengunjungi kapal rumah sakit Angkatan Laut di Virginia, Sabtu (28/3), Trump juga mengatakan akan memberlakukan karantina di New Jersey dan beberapa wilayah di Connecticut.

"Kita mungkin tidak harus melakukannya. Tapi, ada kemungkinan, kita akan melakukan karantina jangka pendek selama dua minggu, "katanya.

Namun, Trump tidak memberikan perincian lebih lanjut soal karantina di New York atau kota-kota AS lain yang terkena dampak Corona.

Baca juga : Cegah Kasus Jiwasraya Terulang, Perketat Pengawasan BUMN

Di lain pihak, Gubernur New York Andrew Cuomo mengaku belum membahas soal karantina wilayah dengan Trump.

"Saya tidak berbicara dengan Trump soal karantina," ujar Cuomo, setelah ia menelepon Presiden AS ke-45 itu.

"Saya bahkan tidak tahu apa artinya itu. Saya tidak tahu bagaimana penegakan hukumnya. Dari sudut pandang medis pun, saya tidak tahu apa yang akan dicapai. Tapi saya bisa memberi tahu Anda, bahwa saya tak suka mendengarnya," kata Cuomo kepada wartawan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.