BREAKING NEWS
 

Kritik Pemerintah dan Kerajaan

Puluhan Ribu Rakyat Thailand Tumpah ke Jalanan

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : MUHAMMAD RUSMADI
Sabtu, 19 September 2020 23:48 WIB
Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-demokrasi bertahan hingga Sabtu (19/9/2020) malam di Sanam Luang, Bangkok, Thailand. [Foto: AP / Gemunu Amarasinghe]

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekitar 20.000 orang menggelar aksi protes di ibu kota Thailand, Bangkok, Sabtu (19/9/2020). Aksi ini menentang pemerintahan kudeta, sekaligus Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayuth Chan-ocha, dan menuntut dilakukannya reformasi di kerajaan.

Para demontran juga menyanyikan “Ganyang feodalisme, panjang umur rakyat.” Demo ini merupakan yang terbesar yang pernah digelar di Bangkok, sejak Prayuth mengambil alih kekuasaan pada kudeta 2014 lalu.

Kumpulan massa dalam jumlah besar, sebelumnya hanya ada ketika rakyat Thailand berkumpul di Sanam Luang (Alun-Alun Kerajaan) untuk berduka atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej, yang amat dihormati di negara berpenduduk 70 juta itu.

Baca juga : Kementan Dukung Kalbar Gerakan Pengendalian Hama Ramah Lingkungan

Penyelenggara aksi mengklaim, ada sekitar 50.000 orang yang ikut aksi demo kali ini, meski polisi memperkirakan jumlah massa hanya sekitar 18.000 orang.

Aksi kelanjutan dari aksi-aksi serupa sejak pertengahan Juli lalu ini menuntut pergantian pemerintah, diberlakukannya konstitusi baru, dan digelarnya pemilihan umum. Mereka juga mengkritik sistem monarki Raja Maha Vajiralongkorn, sesuatu yang selama ini dianggap tabu.

Demo yang tadinya dimulai di Universitas Thammasat, yang merupakan basis kaum tradisional oposisi terhadap militer dan pembentukan kerajaan ini, bergeser ke Sanam Luang di luar Grand Palace.

Baca juga : Prit!! Operasional Keramaian Kabupaten Bogor Hanya Sampai Pukul 19.00

“Saya berharap para penguasa melihat kepentingan rakyat. Kami berjuang untuk menempatkan kerajaan di tempat yang tepat, bukan mau menghapusnya,” ujar Panupong “Mike” Jadnok, pemimpin aksi mahasiswa sat berorasi.

Para pengunjuk rasa menyatakan, mereka berencana menginap dan berbaris ke Gedung Pemerintah pada Minggu (20/9/2020) pagi besok.

Adsense

Sayangnya, Raja Thailand saat ini tidak berada di Bangkok. Sejak naik takhta dari mendiang ayahnya pada 2016, Vajiralongkorn lebih banyak tinggal di Eropa. Sementara pihak Kerajaan tidak bisa dimintai komentar terkait aksi demo ini. Kecuali pernyataan resmi yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri. "Siapapun bisa melakukan aksi memprotes. Tapi mereka harus melakukannya secara damai dan sesuai aturan," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense