Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kebijakan Ekonomi Pemerintah Masih Biasa Saja

DPR: Banyak Pejabat Tak Paham Kondisi Lapangan

Sabtu, 15 Agustus 2020 07:30 WIB
Anggota Komisi VIDPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)
Anggota Komisi VIDPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan pemulihan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah tak terlaksana optimal di lapangan. Hal itu disebabkan pejabat di bawahnya banyak yang tidak menguasai persoalan. Jika kondisi ini didiamkan maka ancaman resesi ekonomi akan jadi kenyataan. Apalagi kondisi ekonomi hingga agustus masih lesu.

Anggota Komisi VIDPR Darmadi Durianto meminta para pejabat dan pembantu presiden mengeluarkan kebijakan yang betul-betul dapat menyelamatkan negara ini dari jurang resesi.

Baca juga : Puan Pintar Main Peran Di Senayan

Darmadi melihat, sekarang pemerintah sudah terlalu banyak mengeluarkan kebijakan, namun ketika diimplementasikan ternyata banyak kendala. “Ayolah, buat kebijakan itu jangan lagi yang coba-coba. Sekarang (pertumbuhan ekonomi) kita masih minus. Juli minus, agustus minus, sementara kita mau mengejar agar September itu bisa besar positifnya,” kata Darmadi di Jakarta, kemarin.

Darmadi lalu menyoroti rencana pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 2,4 juta kepada para pelaku Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, kebijakan ini sebenarnya bagus, namun akan sangat sulit diimplementasikan di lapangan. Faktanya, pemerintah masih mencari para pelaku UMKM yang akan mendapatkan bantuan tunai ini.

Baca juga : Azis Syamsuddin Terima Masukan Serikat Pekerja Terkait RUU Cipta Kerja

“Pertama, belum ada datanya, buat profilling ke bawah. Tapi yang mau dikasih belum ada (datanya). artinya, belum bisa dilakukan karena harus dipastikan bahwa calon penerima bantuan, belum pernah akses perbankan. Jadi program ada, sasaran tidak ada. Mungkin itu karena syaratnya (terlalu berbelit-belit),” jelas dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.