BREAKING NEWS
 

Demi Hadapi Iran, Bahrain Resmikan Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : MUHAMMAD RUSMADI
Senin, 19 Oktober 2020 18:16 WIB
Delegasi Israel yang dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional Israel Meir Ben Shabbat, menandatangani perjanjian dengan pejabat Bahrain di Manama, Bahrain, Ahad (18/10/2020). [Foto: Reuters]

RM.id  Rakyat Merdeka - Bahrain dan Israel akhirnya menandatangani komunike bersama untuk meresmikan normalisasi hubungan kedua negara. Normalisasi yang didukung Amerika Serikat (AS) itu jadi kesempatan AS memperkuat sentimen anti Iran.

Dikutip dari Reuters, Bahrain mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) yang juga melakukan normalisasi hubungan dengan Israel bulan lalu. Langkah ini mengejutkan Palestina, yang masih memperjuangkan kemerdekaan secara penuh dari Israel.

Normalisasi hubungan UEA dan Bahrain dengan Israel menjadi salah satu menu kampanye Presiden AS Donald Trump menjelang pemilihan presiden bulan depan. Bagi AS dan sekutunya, langkah itu juga sebagai upaya membentengi negaranya dari Iran.

"Ini kunjungan yang sangat bersejarah, untuk mulai membuka hubungan antara kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif Al-Zayani, setelah upacara penandatanganan kesepakatan bersama dengan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, Alon Ushpiz dan Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat.

Baca juga : Rerie: Jangan Terlena Dengan Vaksin Corona

Al-Zayani tampak berbicara hangat dengan Ben-Shabbat. Yang digambarkan sebagai awal yang menjanjikan. Dia mengatakan, delegasi Israel diterima dengan tangan terbuka, hangat dan penuh ramah-tamah.

Namun, kesepakatan itu memicu kemarahan warga Bahrain di dalam dan luar negeri. Kendati demikian, Pemerintah Bahrain yang saat ini dikuasai minoritas Muslim Sunni menjelaskan, kesepakatan itu melindungi kepentingannya dari Iran. Di saat yang sama, Bahrain merupakan negara dengan mayoritas penganut Syiah.

Al-Zayani menambahkan, kesepakatan dan kerja sama adalah cara paling efektif dan berkelanjutan, demi mewujudkan perdamaian sejati dan abadi di kawasan itu. Meski demikian, dia tetap memastikan, negaranya mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui dialog.

Adsense

Pada kesempatan yang sama, perwakilan pejabat AS yang juga politisi senior di Negeri Paman Sam, Steve Mnuchin menggambarkan kesepakatan itu sebagai langkah penting, terutama dalam stabilitas regional. Menurutnya, ini hanya sebuah langkah awal dari sejumlah kerjasama di masa mendatang.

Baca juga : AS Bujuk Saudi Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Mnuchin juga menyebut, kesepakatan kedua negara memiliki peluang yang jauh lebih dari sekadar investasi. Kesepakatan Bahrain dan Israel, menurutnya juga mencakup teknologi dan membangun berbagai bisnis yang berbeda.

"Benar-benar akan memperluas peluang dengan cukup, cukup, cukup dramatis," yakinnya.

Pada acara tersebut juga ditandai dengan penandatanganan beberapa nota kesepahaman. Menurut pejabat Bahrain, kesepakatan itu mencakup perdagangan, layanan udara, telekomunikasi, keuangan, perbankan dan pertanian.

Houda Nounoo, diplomat Bahrain mengatakan, bahwa negara Teluk itu berencana secara resmi membuka kembali sinagog tua Manama. Tempat ibadah umat Yahudi itu memiliki komunitas Yahudi beranggotakan 34 orang.

Baca juga : PM Yoshihide Suga Ingin Bangun Hubungan Istimewa Dengan Jokowi

Di saat yang sama, Israel juga merespons baik kesepakatan tersebut. Berbicara dalam bahasa Arab, Ben-Shabbat mengatakan, Israel berharap dapat menjamu delegasi Bahrain di Israel segera.

Sebelumnya, delegasi Israel datang ke Manama menggunakan maskapai Israel El Al, yang terbang di atas udara Arab Saudi. Saudi merupakan sekutu AS yang hingga kini masih menolak permintaan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Usai dari Manama, Mnuchin dan pejabat AS lainnya melakukan perjalanan ke UEA, yang juga telah menyepakati membuka perdagangan bilateral dengan Israel. Pejabat AS disebut juga akan bergabung dengan delegasi pertama UEA ke Israel.

"Israel dan UEA akan menandatangani kesepakatan pada Selasa (20/10) untuk mengizinkan 28 penerbangan komersial mingguan antara bandara Ben Gurion Tel Aviv, Dubai dan Abu Dhabi," kata Kementerian Transportasi Israel. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense