RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Malaysia berencana memulangkan sekitar 1.200 pencari suaka asal Myanmar pekan depan. Rencana ini menimbulkan kekhawatiran organisasi internasional.
Diberitakan Reuters, Kamis (18/2), Malaysia menyanggupi memulangkan para pencari suaka itu, setelah pemerintah junta militer Myanmar menawarkan mengirimkan kapal untuk mengangkut ribuan pengungsi itu.
Rencana Malaysia tersebut dibenarkan pemimpin kelompok pencari suaka dan pengungsi Myanmar, Zar Moung. Mereka sudah dihubungi mengenai rencana pemulangan menggunakan kapal tersebut.
Zar mengatakan, rencana itu berisiko. Sebab, di dalam rombongan yang bakal dideportasi terdapat 85 orang perempuan serta anak-anak Muslim. “Mereka semua sebenarnya tidak mau pulang,” ujarnya.
Zar menambahkan, para pencari suaka ini sudah menjalani perjalanan berbahaya saat kabur dari Myanmar. Kini, perjalanan pulang juga tidak kalah berbahaya. “Juga, tak ada yang bisa menjami keselamatan mereka setibanya di Myanmar,” sambung Zar.
Kebanyakan pengungsi di Myanmar kabur ke Malaysia untuk menghindari persekusi di negaranya. Tidak diketahui pasti berapa jumlah pengungsi Myanmar di sana.
Baca juga : Malaysia Beli 2 Ribu Ton Per Bulan Limbah Sawit Indonesia
Pekan lalu, Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Khairul Dzaimee Daud membenarkan, 1.200 warga Myanmar akan dikirim pulang. Tetapi tidak ada penjelasan detail apakah semuanya imigran gelap, atau ada juga pencari suaka resmi yang terdaftar di Badan Pengungsi PBB (UNHCR) yang menetap di Malaysia.
Saat dikonfirmasi Reuters, pihak Dirjen Imigrasi Malaysia menolak memberikan keterangan, soal jadwal pasti kepulangan para pencari suaka. Demikian juga saat dikonfirmasi ke pihak Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.
Malaysia mengakui, mereka yang datang tanpa dokumen resmi sebagai imigran ilegal.
Baca juga : Teratas, Gundogan Yakin Man City Juara Liga Inggris
Selama ini, negeri jiran itu menjadi rumah bagi lebih dari 154 ribu pencari suaka dari Myanmar. Umumnya, warga Myanmar yang ditahan di Malaysia termasuk anggota etnis Chin, Kachin dan komunitas Muslim Rohingya yang melarikan diri dari konflik dan penganiayaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.