BREAKING NEWS
 

Renungan Ramadan (9)

Budaya Reaktif (2)

Jumat, 22 April 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Budaya reaktif juga selalu menunggu segalanya terjadi kepada diri mereka. Ia tidak terbiasa mengambil inisiatif atau berfikir lain dari skema kehidupan yang sudah dipermanenkan di dalam dirinya. akibatnya, hampir tidak terjadi perubahan berarti di dalam hidupnya dalam arti positif. Ia berubah jika memang secara alamiah betul-betul perlu dan mendesak. Ia mudah takluk kalau dapat tekanan dari orang lain. Ia seperti tidak punya daya saing dan daya juang untuk sesuatu yang lebih tinggi. Ia kalah duluan sebelum bertanding.

Baca juga : Budaya Reaktif (1)

Dalam pergaulan sehari-hari, ia selalu diwarnai dengan perasaan depresi dan rendah diri. Ia gampang putus asa, meskipun sering mendengarkan ayat: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az-Zumar/ 39:53).

Adsense

Baca juga : Berguru Dari Burung Gagak

Budaya reaktif juga terlalu menghawatirkan apa kata orang terhadap dirinya, sangat sensitive terhadap setiap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Ia juga bersikap sombong untuk menutupi perasaannya yang fluktuatif, tidak menentu, dan tenteram. Ia suka sekali berkamuflase, memuji diri, atau menunjuk kelebihan anggota keluarga dekatnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense