RM.id Rakyat Merdeka - Dalam salah satu sirah dijelaskan fungsi menara masjid Nabi bukan hanya digunakan Bilal untuk menyampaikan suara azan lima waktu, tetapi juga dari ketinggian masjid Nabi itu, digunakan untuk berbagai kepentingan. Di antaranya digunakan para sahabat untuk memantau aktifitas masyarakat sekitar sekaligus menyampaikan informasi dan pengumuman penting kepada warga masyarakat sekitar.
Bahkan, yang lebih menarik ialah menara masjid juga digunakan untuk memantau rumah-rumah warga masyarakat yang tidak pernah dan selalu mengepul asap dapurnya.
Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (20): Balai Pertemuan (2)
Dari pemantauan itulah sahabat mendatangi warga masyarakat yang tidak pernah berasap dapurnya. Hasilnya diketahui ternyata disebabkan karena kemiskinan, tidak memiliki sesuatu yang bisa dimasak. Sementara warga masyarakat yang selalu berasap dapurnya bersyukur karena baru saja kafilahnya datang dari luar negeri yang membawa banyak kebutuhan pokok.
Dari menara masjid itulah sahabat mempertemukan orang-orang yang berkekurangan dan orang-orang yang berkelebihan.
Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (20): Balai Pertemuan (1)
Dengan demikian menara masjid Nabi bukan hanya gagah-gagahan sebagai simbol kejayaan, tetapi menjadi faktor untuk sosial kontrol bagi warga masyarakat. Ini membuktikan bahwa masjid pada masa nabi betul-betul menjadi land mark dan sentral aktifitas masyarakat, khususnya umat Islam.
Sekitar 900.000 masjid bertebaran di seluruh wilayah Indonesia, belum termasuk mushalah, langgar, surau, meunasa, dan zawiyah. Umumnya, masjid tersebut dilengkapi dengan menara. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.