BREAKING NEWS
 

Yuk, Cek Fakta Seputar Vaksin

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 13 Oktober 2020 20:36 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada beberapa mitos tentang vaksin dan imunisasi yang berseliweran di tengah masyarakat. Sehingga, masyarakat enggan menjalani vaksinasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengamini bahwa satu dari sepuluh ancaman kesehatan global adalah keraguan orang atas vaksin.

Padahal, vaksinasi merupakan cara ampuh memutus penularan suatu penyakit. Termasuk, Covid-19.

Baca juga : PSBB Total, MRT Jakarta Tetap Beroperasi

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak dari Yayasan Orangtua Peduli Windhi Kresnawati mengatakan, beredarnya mitos adalah hambatan program vaksinasi sejak dulu.

"Pola hidup sehat adalah kebiasaan baik. Tapi, cara ini belum cukup ampuh untuk mencegah penyakit infeksi. Karena itu, mitos seputar vaksin ini harus diluruskan," papar Windhi, dalam Webinar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (12/10) yang bertema "Cek Fakta Seputar Mitos Vaksin".

Berikut penjelasan dr. Windhi mengenai mitos seputar vaksin yang perlu diluruskan:

Baca juga : Uno Masuk Kabinet, Fakta Apa Hoaks..?

1. Mitos penyakit infeksi bisa dihindari dengan gaya hidup sehat saja.

Pola hidup sehat adalah kebiasaan baik. Namun ia mengingatkan, cara ini belum cukup ampuh untuk mencegah infeksi penyakit tertentu.

Fakta soal anggapan ini bisa kita lihat di Amerika Serikat. Saat ditemukan vaksin campak di AS pada 1963, penyakit ini berangsur-angsur hilang. Bahkan pada 1974, pemerintah AS menyatakan bahwa mereka bebas campak.

Baca juga : Berlomba di Jalur Vaksin

Yang perlu digaris bawahi, pola dan gaya hidup warga AS sejak tahun 1963 hingga 1974 tidak ada perubahan. Artinya, peran terbesar atas hilangnya campak di AS adalah imunisasi atau vaksinasi. Bukan semata-mata gaya hidup yang sehat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense