BREAKING NEWS
 

Kenali, Risiko Kerontokan Rambut Pada Survivor Covid-19

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 19 Juli 2021 20:28 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerontokan rambut termasuk salah satu gejala yang dialami survivor (penyintas) Covid-19, yang masih diinvestigasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC).

Sekitar 24,1 persen penyintas Covid mengalami kerontokan rambut. Kerontokan tersebut rata-rata muncul pada 58,6 hari sejak awal munculnya gejala Covid. Sekitar 35 persen kasus, dilaporkan membaik secara spontan (Miyazato et al, 2020).

Baca juga : Hanya Bisa Nonton Pemakaman Ayah Dari Ruang Isolasi Covid-19

Terkait hal ini, dr. RA Adaninggar Sp.PD menjelaskan, kerontokan rambut pada penyintas Covid-19 ini merupakan kondisi yang dikenal dengan istilah telogen effluvium.

Kondisi ini banyak terjadi pada wanita, terjadi secara tiba-tiba, rambut banyak rontok saat disisir atau mandi, dan biasanya muncul 2-3 bulan setelah kondisi pencetus, dengan lokasi di sebagian kepala.

Baca juga : Bamsoet Ajak Kader FKPPI Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Kerontokan ini bisa berlangsung hingga 6-9 bulan, setelahnya rambut akan tumbuh kembali.

"Pada penderita Covid-19, kondisi yang bisa mencetuskan telogen effluvium adalah demam saat sakit Covid akut. Selain itu, stres fisik dan psikis juga bisa jadi pemicu," terang dokter yang akrab disapa Ning, via laman Instagram-nya.

Adsense

Baca juga : Menteri BUMN Pastikan Stok Obat Untuk Pasien Covid-19 Aman

"Stres akut bisa menyebabkan kondisi tellogen effluvium. Rambut berhenti tumbuh dalam 2-3 bulan. Tapi, sifatnya hanya sementara," sambungnya.
 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense