BREAKING NEWS
 

Caleg Perempuan Suarakan Perlindungan Dan Perwakilan Perempuan Di Parlemen

Reporter : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Editor : SRI NURGANINGSIH
Minggu, 3 Maret 2019 20:08 WIB
Dialog Calon Legislatif (caleg) Perempuan dalam merespon agenda Perlindungan Perempuan, di Jakarta, Minggu (3/3). (Foto: Dok. Migrant Care).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyambut Hari Perempuan Internasional 8 Maret mendatang, Migrant Care, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), dan KAPAL Perempuan mewakili koalisi masyarakat sipil penggerak isu perempuan menyelenggarakan acara “Perempuan Bersuara: Dialog Calon Legislatif (Caleg) Perempuan Merespons Agenda Perlindungan Perempuan”, Minggu (3/3).

Dialog ini membahas tiga isu utama perlindungan perempuan. Ketiga isu itu adalah perlindungan dan jaminan sosial, kekerasan seksual terhadap perempuan, dan perlindungan perempuan pekerja migran.

Tiga isu utama ini direspons oleh tujuh 7 caleg perempuan dari Daerah Pemilihan Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri) yaitu Christina Aryani (Golkar), Dian Islamiati Fatwa (PAN), Nadhila Chairannisa (PKB), Nuraini (PDIP), dan Sri Saras Mundisari (PPP), Gina Erry Hernawati (PSI), dan Shanti Ramchand (Nasdem).

Baca juga : Ketua KPSN Tolak Undangan VIP Piala Presiden

Wahyu Susilo selaku Direktur Eksekutif Migrant Care membuka dialog caleg dengan menyampaikan belum adanya aturan turunan yang mengatur perlindungan sosial pekerja migran sejak berlakunya UU No. 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).

“Mayoritas pekerja migran perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga sangat rentan menghadapi diskriminasi dan kekerasan, bahkan ada yang menghadapi ancaman hukuman mati. Aturan turunan UU No. 18/2017 harus menjawab persoalan tersebut.” ungkapnya.

Selain itu, Wahyu menekankan pentingnya peningkatan kualitas diplomasi perlindungan pekerja migran Indonesia dalam politik luar negeri Indonesia.

Baca juga : Perlintasan Rel KA Biang Kerok Kemacetan Di Kawasan Lenteng Agung

“Saat ini, perhatian publik berfokus pada pemilihan calon presiden dan wakil presiden, sehingga isu keterwakilan perempuan di parlemen dan agenda perlindungan perempuan tidak menjadi wacana publik,” ujar Dian Kartika Sari, Sekretaris Jenderal KPI.

“Kami harap acara ini dapat menjadi pendidikan politik bagi calon pemilih sekaligus ajang unjuk gigi bagi caleg perempuan,” tambahnya.

Dialog caleg yang berpanelis empat perempuan; Sonya Hellen Jurnalis senior Harian Kompas, Ani Sutjipto Peneliti Politik dan Gender, Misi Misiyah, Direktur eksekutif KAPAL Perempuan, dan Murhayati dari Balai Perempuan Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah DKI Jakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense