BREAKING NEWS
 

Blusukan Ke KPHP Kendilo, Menyaksikan Aktivitas Petani Hutan

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Minggu, 27 Maret 2022 13:20 WIB
Aktivitas petani Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo. (Foto: Dede/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 21-24 Maret 2022 Rakyat Merdeka berkesempatan mengunjungi salah satu lokasi garapan Proyek Forest Investment Program 2 (FIP 2), yaitu Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo. Kantor KPHP Kendilo terletak Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kehutanan Kalimantan Timur ini memiliki 10 Kelompok Tani Hutan (KTH), yakni Gawi Sabumi, Aper Sejahtera, Gunung Sampi Jaya, Alas Taka, Nyungen Jaya, Pudak Jaya, Niung Jaya, Sei Pilian, Bawo Baras, dan Aji Makmur.

Setelah melewati perjalanan cukup panjang, melalui udara, laut, dan darat, Rakyat Merdeka bersama wartawan lain, beserta rombongan dari FIP 2, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tiba di KPHP Kendilo, Senin malam (21/3). Esoknya, sekitar jam 6 pagi, kami dari rombongan bergegas ke lokasi-lokasi KTH yang tersebar di 137.495 hektar hutan. Lantaran jalan menuju ke KTH-KTH tersebut cukup ekstrem, rombongan harus naik mobil yang biasa dipakai untuk offroad.

Baca juga : Diundang Ke Tajikistan, Menteri Basuki Bahas Air Kunci Pembangunan

Tujuan pertama, ke KTH Gunung Sampi Jaya, di Desa Loan. Setelah melewati pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit, kami tiba di Gunung Embun, destinasi wisata yang dikelola KTH Gunung Sampi Jaya. Meski tiba sudah pukul 8 pagi, embun tebal masih tampak. Bahkan embun yang sebelumnya tipis, tiba-tiba kembali tebal, seakan menyambut kedatangan kami.

Irhas, Ketua KTH Sampi Jaya, mengatakan, selain mengelola wisata Gunung Embun, kelompoknya juga budidaya Madu Kelulut. Usahanya tersebut sudah menghasilnya. “Setiap kali panen, minimal menghasilkan 10 liter madu,” kata Irhas, yang memiliki 15 anggota.

Baca juga : Sukseskan MotoGP Mandalika, PLN Sediakan Listrik Berkualitas Dan Andal

Usai menikmati pesona Gunung Embun dan sarapan dengan nasi kuning, kami beranjak menuju Desa Suweto, KTH Alas Taka. Jaraknya tak terlalu jauh, namun berkelok-kelok mengitari gunung dan perkebunan sawit. Jalurnya pun lebih ekstrem dari sebelumnya. Sekitar 30 menit, kami tiba di tempat produksi arang kayu milik KTH Alas Taka. Tampak bangunan terbuka yang di dalamnya berjejer 28 tong yang sudah dimodifikasi menjadi tungku pembakaran arang.

Diungkapkan Ngatiman, Ketua KTH Alas Taka, kelompoknya mengembangkan arang aktif, kebun buah, agroforestry, serta kompos. Produksi arang aktif menjadi unggulan kelompok ini. KTH ini memiliki 70 anggota, yang 30 anggotnya adalah perempuan. Dijelaskan Hairul Anam, pembuat arang, bahan baku arang menggunakan kayu Alaban. Karena kayu Alaban ini yang kualitasnya paling bagus untuk dijadikan arang. “Asap dan debunya sedikit. Selain itu arangnya lebih tahan lama,” terangnya.

Baca juga : Deltacron Masih Dipantau Nih...

Arang yang diproduksinya ini kualitas premium. Proses pembakarannya berbeda, menggunakan tungku bukan dipendam di tanah. Dalam sebulan, KTH bisa memproduksi 15 ton arang aktif. Dan sudah dipasarkan seharga Rp 5.000 per kkilogram. Selain arang aktif, KTH juga ingin membuat prodok turunan arang, seperti briket. Arang ini juga bisa menjadi sumber energi alternatif bagi masyarakat sekitar. “Di sini, gas susah dan malah. Jadi warga memakai arang untuk memasak,” jelasnya.

Anam bersyukur dan merasa terbantu dengan terbentuknya KTH Alas Taka. Dengan kegiatan di KTH ini, dia bisa menghasilkan untuk kebutuhan rumah tangganya. “Sebulan setiap anggota bisa dapat Rp 2 juta. Alhamdulillah bisa mencukupi untuk rumah tangga,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense