BREAKING NEWS
 

Muncul Spanduk Panglima TNI Dan Palu Arit

Andika Dikerjain

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : UJANG SUNDA
Rabu, 6 April 2022 06:54 WIB
Foto Panglima TNI Gunakan Kaos Berlogo PKI Tersebar Melalui Spanduk: Berkaitan dengan Pilpres 2024?

 Sebelumnya 
Hal senada disampaikan Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani. Politisi Partai Golkar ini mengingatkan kepada pihak-pihak yang menolak kebijakan Andika tentang keluarga PKI diperbolehkan mendaftar sebagai calon prajurit TNI, agar tidak bertindak lebay.

"Saya menilai, spanduk semacam ini berlebihan, bagusnya sudah ditertibkan," ucap Christina.

Pandangan Christina didukung rekan separtainya, yang juga duduk di Komisi I DPR, Dave Laksono. Menurut putra Agung Laksono itu, orang yang memasang spanduk itu, mau ngerjain Andika.

Baca juga : Aduh, KPK-Ku Kok Jadi Rusak Begini

"Spanduk itu bertujuan untuk mendiskreditkan Panglima," kata Dave.

Dave heran kok kebijakan Andika membolehkan keturunan PKI masuk TNI itu, disalahartikan. Padahal, kata dia, Andika itu menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Menko Polhukam Mahfud MD ikut angkat bicara. Namun, Mahfud terlihat lebih santai. Dia bilang, banyak orang yang mendukung keputusan Andika membolehkan keturunan PKI mendaftar jadi prajurit TNI. Banyak juga yang menolak.

Baca juga : Dinilai Sukses, Tangerang Jadi Tuan Rumah City Sanitation Summit

"Kita tak perlu menanggapi semua hal. Yang mendukung (keputusan Andika) banyak, yang menentang juga banyak. Kan selalu begitu," ucap Mahfud.

Lalu, siapa yang memasang spanduk itu? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga, pemasang spanduk tersebut merupakan kelompok yang selalu meniup isu kebangkitan PKI. "Kelompok resisten PKI bisa dari kalangan nasionalis atau kalangan Islam yang sangat trauma terhadap kejahatan PKI," ucap Adi.

Tujuan pemasangan spanduk itu, prediksi Adi, untuk menjegal karier Andika. Sebab, Andika berpotensi maju pada Pilpres 2024. "Bisa saja, spanduk semacam itu, bagian dari upaya merusak kredibilitas dan nama baik Panglima. Kebijakan Panglima soal keturunan PKI digoreng untuk kepentingan politik elektoral," terang pengamat politik dari UIN Jakarta ini. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense