BREAKING NEWS
 

Soal Temuan Uang Di Ruang Kerjanya

Menag: 30 Ribu Dolar Dari Keluarga Raja Arab Saudi

Reporter : ASEP GAMPANG
Editor : MUHAMAD FIKY
Kamis, 27 Juni 2019 05:44 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengaku menerima uang 30 ribu dolar AS dari keluarga Raja Arab Saudi, Amirru Sulton

Pemberian uang terkait penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Indonesia. Pengakuan itu disampaikan Lukman di Pengadilan Tipikor Jakarta. Politisi PPP itu menjadi saksi perkara terdakwa Haris Hasanuddin dan Muafaq Wirahadi.“Karena rutin Raja, keluarga Sulton itu mengadakan MTQ internasional. Di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya,” ujarnya. 

Menurut Lukman, pemberian uang sudah menjadi tradisi di keluarga kerajaan. Jika senang, mereka akan memberi hadiah. Lukman sempat menolak pemberian itu. Namun keluarga kerajaan memaksa agar menerima. 

“Dia mengatakan ini bentuk hadiah karena saya tidak boleh menerima itu, maka ya sudah kata dia berikan saja ke khoiriyah, kegiatan kebaikan, untuk kegiatan bakti sosial,” tutur Lukman. 

Baca juga : Inalum Jajaki Peluang Kerja Sama Dengan Industri Logam China

Penyerahannya lewat Saad Bin Husein An Namasi dan Syeikh Ibrahim bin Sulaiman Alnughaimshi, mantan Atase dan Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi. Pada Desember 2018 di ruang kerja Lukman. “Dua orang itu yang memberikan uang itu,” sebutnya. 

“Keterangan Saudara ini bisa mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara,” potong jaksa KPK. “Ngasih uangnya di mana 30 ribu USD?” tanya jaksa. “Di ruang kerja saya,” jawab Lukman. 

Saat menggeledah ruang kerja Lukman, penyidik KPK menemukan uang Rp180 juta dan USD 30 ribu. Uang itu kemudian disita. Dalam surat dakwaan perkara Haris dan Muafaq, disebutkan Lukman menerima uang Rp 70 juta dalam dua tahap. Yakni Rp 50 juta dan Rp 20 juta. 

Adsense

Ketika disinggung mengenai hal ini, Lukman berdalih tidak tahu menahu. Jaksa lalu membeberkan fakta persidangan sebelumnya bahwa uang diterima ajudan Lukman saat kunjungan kerja di Jawa Timur. 

Baca juga : Soal Temuan Uang di Ruang Kerjanya, Lukman Berkelit

Lukman berdalih telah berulang kali menekankan kepada kedua ajudannya untuk tidak menerima uang tak resmi.“Karena yang resmi saya harus menandatangani tanda terima. Jadi kalau ada pemberian dari siapapun juga melalui ajudan saya yang tidak ada tanda terimanya saya tekankan jangan pernah terima itu,” ucapnya. 

“Seingat saya mestinya jajaran pejabat Kemenag sudah tahu. Kalau mereka mengenal saya mereka tahu itu. Bukan sekali dua kali saya tekankan,” lanjut Lukman. 

Dalam perkara ini, Haris dan Muafaq didakwa menyuap Ketua Umum PPP sekaligus anggota DPR, Romahurmuziy Rp 325 juta. Pemberian rasuah itu agar Haris diangkat menjadi Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur dan Muafad menjadi Kepala Kantor Kemenag Gresik. 

Jaksa KPK sempat memutar rekaman percakapan telepon Lukman dengan Staf Ahli Menteri, Gugus Joko Waskito. Gugus juga kader PPP.“Assalamualaikum, itu tolong cepat tanyakan ke Ketum yang (Kanwil) Sulbar gimana? Lalu kemudian Jawa timur bagaimana. Dua itu saja,” perintah Lukman kepada Gugus dalam percakapan telepon Januari 2019. Ketum yang dimaksud adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy. “Inggeh, Inggeh,” jawab Gugus. 

Baca juga : Status Gunung Anak Krakatau Turun Dari Siaga Jadi Waspada

Jaksa pun menanyakan alasan Lukman meminta pendapat Romahurmuziy terkait pengisian jabatan Kepala Kanwil Jawa Timur dan Sulawesi Barat (Sulbar). “Minta pandangan Ketum soal Sulbar, termasuk Jawa Timur,” jawab Lukman.Romahurmuziy merekomendasikan nama Haris dan M Amin Mahfud untuk menjadi Kepala Kanwil Jawa Timur. “Oh ya, yang terkait dengan Haris Hasanuddin hanya masukan dari Romahurmuziy,” kata Lukman. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga disebut merekomendasikan Haris. Rekomendasi disampaikan kepada Romahurmuziy. “Gubernur Jatim beberapa tokoh ulama memberi apresiasi Saudara Haris. Itu hanya sebagai saran dan masukan,” tandas Lukman. 

Ia menegaskan tidak diintervensi dalam seleksi jabatan di Kemenag. “Sama sekali tidak. Saya merasa saya cukup mandiri untuk menjalankan kewenangan saya sebagai Menag tanpa intervensi dari pihak manapun,” ujarnya. [OKT/GPG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense