BREAKING NEWS
 

Pasien Pertama Cacar Monyet Di Tanah Air Kini Sudah Sembuh, 3 Kontak Eratnya Aman

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Jumat, 16 September 2022 21:28 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril mengatakan, pasien pertama cacar monyet alias monkeypox yang dinyatakan positif pada 19 Agustus lalu, telah sembuh dan sudah beraktivitas seperti biasa.

Pasien tersebut hanya menjalani isolasi mandiri di rumah, karena gejalanya ringan. Kemudian, pada 4 September, isolasi dinyatakan selesai.

"Artinya, pasien tersebut sudah dinyatakan sehat," ujar dr. Syahril.

Baca juga : KAI Akan PK Putusan Kasasi Sengketa Tanah Di Kelurahan Garuda, Kota Bandung

Dalam kasus tersebut, lanjut Syahril, ada tiga orang kontak erat. Ketiganya sudah menjalani testing dan surveilans.

“Hasilnya, semuanya sehat tidak ada konfirmasi positif atau bergejala monkeypox," ucap dr. Syahril.

Adsense

Untuk memaksimalkan pemeriksaan monkeypox, Kemenkes menambah jumlah laboratorium menjadi 15. Sebelumnya, hanya ada 2 laboratorium pemeriksaan monkeypox.

Baca juga : Lembaga Antirasuah Seolah Kalah Langkah

Laboratorium itu tersebar di sejumlah daerah. Tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga ada di Sumatera sampai ke Ambon.

Total kasus dugaan monkeypox di Indonesia berjumlah 66. Dari total tersebut, hanya 1 kasus terkonfirmasi positif, 2 kasus suspek, dan 63 kasus discarded

"18 orang dengan kasus discarded memiliki diagnosis klinis cacar air atau varicella,” ungkap dr. Syahril.

Sementara itu, Ahli Penyakit Dalam dr. Robert Sinto, SpPD mengatakan tren kasus monkeypox di dunia kini telah menurun. Meski begitu, dia meminta semua pihak tetap waspada.

Baca juga : Pasien Cacar Monyet Mau Isoman Di Rumah? Ini Syarat Yang Harus Dipenuhi

"Indonesia kini sudah meningkatkan kapasitas untuk bisa memeriksakan kasus monkeypox," tutur dr. Sinto.

Terkait hal tersebut, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM mengatakan, Kemenkes tengah melakukan penguatan-penguatan dalam bentuk sosialisasi kepada kelompok berisiko.

“Kemenkes melakukan penguatan untuk tata laksana bagi SDM kesehatan di klinik, rumah sakit, sampai menjangkau ke daerah-daerah. Pedoman terus diperbaharui dengan bantuan IDI dan pihak-pihak terkait,” ucap dr. Farhani. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense