BREAKING NEWS
 

Heboh Gagal Ginjal, Erick Ingatkan BUMN Farmasi

Utamakan Keselamatan Jangan Pikir Keuntungan

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Minggu, 23 Oktober 2022 08:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri farmasi saat ini jadi sorotan usai heboh gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Diduga, pemicu penyakit misterius itu adalah zat kimia berbahaya yang terkandung dalam obat sirup. Menyikapi ini, Menteri BUMN Erick Thohir ingatkan perusahaan pelat merah di bidang farmasi untuk selalu mengutamakan keselamatan, jangan hanya pikir keuntungan saja.

Sejauh ini, ada 5 obat sirup yang disebut BPOM mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG)--dua senyawa kimia yang ada dalam obat sirup itu--secara berlebihan. Kelima obat sirup itu, kemudian ditarik dari pasaran dan dilarang sementara untuk diperjualbelikan.

Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah obat sirup yang mengandung EG dan DG akan terus bertambah. Pemerintah bersama BPOM saat ini masih terus melakukan uji klinis terhadap sejumlah obat-obatan yang banyak beredar di masyarakat.

Baca juga : Erick Perintahkan BUMN Dan RS Cek Obat-obatan

Hal yang sama juga dilakukan oleh BUMN Farmasi seperti Kimia Farma dan Informa. Kedua BUMN Farmasi itu, diperintah Erick untuk memeriksa ulang obat-obatan yang diproduksi. Tak hanya perusahaan farmasi, Erick juga sudah berikan arahan pada rumah sakit terkait penggunaan obat-obatan jenis sirup kepada pasien.

Menurut Erick, keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam layanan kesehatan di BUMN. Ia tak ingin ada pandangan terhadap BUMN hanya memikirkan keuntungan di saat seperti ini.

“Karena itu, saya minta Kimia Farma benar-benar menjaga supaya jangan sampai ketika masyarakat yang hari ini lagi susah, ditambah lagi terbenani dengan isu-isu obat yang bahkan merenggut nyawa masa depan anak-anak Indonesia,” pesan Erick, dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Mentan Pastikan Kebutuhan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Eks Bos Inter Milan ini menilai, pencegahan secara maksimal merupakan bentuk konkret dari rasa keprihatinan yang terjadi akibat meninggalnya sejumlah anak-anak. Karena itu, Kimia Farma, Indofarma, rumah sakit BUMN, dan apotek-apotek Kimia Farma segera mensortir jenis-jenis obat yang belum ada pernyataan aman.

“Itu harus kita siapkan secara menyeluruh,” imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta jajarannya memperketat pengawasan terhadap peredaran obat menyusul maraknya kasus gagal ginjal akut terhadap anak-anak. Sejumlah obat sirup telah ditarik berkaitan dengan kasus tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense