RM.id Rakyat Merdeka - Serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional (PDN) berdampak pada terganggunya 44 layanan milik pemerintah. Sampai kemarin, hanya 5 layanan yang baru berhasil dipulihkan.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menyebutkan, 5 layanan yang berhasil dipulihkan itu adalah Pertama, layanan Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Kedua, Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Ketiga, layanan perizinan event di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Keempat, aplikasi SiHalal milik Kementerian Agama, dan Kelima, Kota Kediri ASN digital.
Baca juga : Rumah Jokowi Di Colomadu Dibangun, Pohon Mulai Ditebangin Seng Mulai Dipasangin
Selain 5 layanan di atas, Usman juga menargetkan 18 layanan bisa pulih akhir bulan ini. “Kita berharap setiap hari bertambah tenant-tenant, ataupun K/L (Kementerian/Lembaga) yang pulih,” kata Usman dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengakui, pemerintah langsung berbenah usai serangan hacker. Salah satunya dengan memastikan PDN yang tengah dibangun di Cikarang, Jawa Barat itu, memiliki arsitektur keamanan siber yang lebih kuat.
Baca juga : Anies-Sohibul Belum Aman
“Di dunia siber, semua paham kalau yang namanya keamanan data itu, concern semuanya,” kata Nezar.
Ia memastikan, sejak awal PDN dibangun dengan arsitektur keamanan siber menggunakan tata kelola pusat data yang memiliki standar kelas dunia. Namun, seiring berkembangnya teknologi, pihak-pihak tidak bertanggung jawab juga semakin memiliki modus canggih untuk melakukan serangan siber.
Baca juga : Miris, 1.000 Wakil Rakyat Main Judol
Dalam kasus PDNS (PDN Sementara) 2 misalnya, serangan siber yang diterima merupakan Brain Cipher, sebuah ransomware baru turunan dari Lockbit 3.0.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.