RM.id Rakyat Merdeka - Masalah pengungsi asing di Indonesia dan perdagangan orang menjadi perhatian serius dan perlu penanganan lintas sektor. Demikian ditegaskan Asisten Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Brigjen Pol Unggul Sedyantoro, di Jakarta, Jumat (28/8).
Berdasarkan data Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), saat ini di Indonesia terdapat 13.600 lebih pengungsi. Dari jumlah itu, 72 persennya berasal dari tiga negara, yaitu Afghanistan (56 persen), Somalia (10 persen), dan Irak (6 persen).
Baca juga : Mahfud: Jangan Terlalu Parno Dengan Resesi
Menurut Unggul, keberadaan pengungsi di rumah-rumah detensi Imigrasi menimbulkan berbagai persoalan. Dibutuhkan kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk menanganinya. "Sebab, persoalan yang ditimbulkan nyata dan tidak dapat dibiarkan berlarut-larut," jelasnya.
Unggul menerangkan, gelombang kedatangan pengungsi ke Indonesia dari berbagai wilayah konflik terus berlanjut higga kini. Di antaranya, pengungsi Rohingya yang datang menggunakan kapal laut. Ribuan orang Rohingya menyeberang ke Bangladesh menghindari konflik berdarah di tempat mereka menetap di Negara Bagian Rakhine Myanmar. Banyak dari mereka meninggalkan tempat-tempat penampungan pengungsi di Bangladesh menggunakan kapal laut ke Indonesia dan Malaysia.
Baca juga : Menkeu Buru Perusahaan Yang Belum Bayar Pajak
Dia menambahkan, selain masalah pengungsi, persoalan perdagangan orang juga merupakan masalah serius untuk ditangani. Ia mencontohkan, masalah pekerja Indonesia yang diperas tenaganya hingga jatuh sakit dan meningal dunia di kapal penangkap ikan asing.
Rabu (26/8), Unggul dilantik sebagai Asisten Deputi V Koordinator Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam. Ia mendapat tugas mengkoordinasaikan penanganan kejahatan transnasional dan kejahatan luar biasa. Sebelumnya, ia dipercaya sebagai Sekretaris Deputi V Kemenko Polhukam. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.