BREAKING NEWS
 

Cium Ada Kelompok Terorganisir Penusukan Para Ulama

Mahfud Jangan Berhenti Di Mulut

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Jumat, 18 September 2020 07:17 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Kemenko Polhukam)

 Sebelumnya 
Menurutnya, sangat mungkin Alfin sebagai pihak yang dibayar untuk melakukan penyerangan. Sehingga otak intelektualnya harus ditangkap. 

Anggota Komisi I DPR, Syaifullah Tamliha menduga, BIN, Polri, dan BNPT sudah tahu siapa dalangnya. Mengingat, lembaga tersebut memiliki sistem teknologi informasi (IT) yang canggih. Kata dia, teroris saja bisa diidentifikasi, apalagi penyerangan ulama yang terorganisir. 

Baca juga : Penting, Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati untuk Pembangunan Berkelanjutan

Apakah kasus seperti ini bakal terungkap? Tamliha yakin, jika Mahfud benar-benar melakukan langkah konkret, kasus tersebut bakal terungkap. "Tangkap saja dalangnya. Ya mudah lah terungkapnya. Jangan sampai berhenti di omongannya Pak Mahfud aja," ucap politisi PPP ini.

Dia lantas membandingkan kasus penyerangan Ali Jaber dengan eks Menko Polhukam, Wiranto. Kalau kasusnya Wiranto saja bisa segera diusut, dan tahu jaringannya, masa kasus Ali Jaber tidak. Padahal polanya mirip. 

Baca juga : Mahfud: Jangan Terlalu Parno Dengan Resesi

Tamliha meminta dalangnya segera ditangkap. Apalagi, Presiden sudah menyampaikan agar pelaku penyerangan terhadap ulama dan habaib harus diusut tuntas. "Itu kan perintah Presiden. Kalau sudah Presiden memerintahkan seperti itu, maka kewajiban BIN, BNPT, Mabes Polri untuk mengungkap pelaku sesungguhnya. Jangan sampai ini menjadi bibit permusuhan antar warga negara. Itu sangat berbahaya bagi negara," pesannya.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari yakin Mahfud bisa memimpin menyelesaikan persoalan ini. Sebab, Mahfud orang yang berani. Selain pejabat pemerintah, tokoh santri juga melekat dalam diri Mahfud. "Bahkan santrinya lengkap. Latar belakangnya NU, organisasi kemahasiswaannya di HMI, bahkan pernah menjadi Presidium KAHMI. Jadi, pasti dia punya sensitivitas dan pemihakan yang sangat kuat mengenai masalah serangan atau penusukan kepada ulama ini," ulas Qodari. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense