Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus eksploitasi dan pelarungan anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) masih terus ditindaklanjuti pihak China.
Konsul Jenderal Kedubes China di Jakarta Cai Zhifeng mengatakan pemerintahnya sangat menganggap penting masalah yang melibatkan ABK WNI ini. Pihak Beijing terus menjaga komunikasi erat lewat jalur bilateral dan sudah memberitahukan pihak Indonesia mengenai perkembangan investigasi.
Baca juga : Komisi III DPR Desak Kejagung Usut Tuntas Kasus Penyalahgunaan Impor Tekstil
Bulan lalu, muncul kasus pelarungan ABK WNI dari kapal ikan China Long Xing 629. Tiga ABK WNI yang meninggal dimakamkan di tengah laut dan 14 lainnya diduga menjalani kerja paksa.
“Setahu saya pemerintah lokal yang bersangkutan sudah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi,” ujar Cai Zhifeng yang memberikan penjelasan dalam konferensi pers virtual bersama Dubes Xiao Qian, Selasa (2/6).
Baca juga : Wahidin Halim: Jangan Cari Kerja di Banten!
“Kami berharap dan percaya bahwa atas investigasi yang komprehensif, berdasarkan fakta, dan melalui negosiasi persahabatan bilateral, masalah terkait ABK WNI akan diselesaikan secepat mungkin sesuai dengan hukum, peraturan serta kontrak komersial yang relevan,” lanjutnya.
Kabar mengenai kondisi ABK WNI ini muncul di media Korea Selatan (Korsel) MBC News pada Mei mengabarkan para ABK WNI berada dalam lingkungan seperti perbudakan. Berdasarkan pengakuan mereka, para WNI bekerja berdiri selama 30 jam sehari untuk menangkap ikan.
Baca juga : China Ngamuk AS Kerahkan Pasukan Untuk Amankan Pelantikan Presiden Taiwan
Para WNI tersebut mengakui mereka didiskriminasi. Misalnya, mereka diminta minum dengan air laut yang disuling. Padahal, para ABK Tiongkok minum air botolan dari darat.
Pemerintah Indonesia telah memprotes insiden pelarungan anak buah kapal asal Indonesia yang bekerja di kapal Long Xing. Salah satu protes dilayangkan Duta Besar Indonesia di Beijing kepada Direktur Jenderal Asia dari Kementerian Luar Negeri China pada 9 Mei lalu. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya