BREAKING NEWS
 

Waspadai Corona Dan Mutasi, Pemerintah Terus Batasi WNA Masuk Indonesia

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI
Minggu, 21 Maret 2021 12:35 WIB
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) menggunakan baju hazmat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 1 Februari 2021). Guna mencegah masuknya varian baru virus corona, pemerintah melarang seluruh WNA masuk wilayah Indonesia mulai 1 Januari hingga 14 Januari 2021 kecuali WNA yang memegang visa diplomatik, visa dinas terkait kunjungan resmi pejabat asing setingkat menteri ke atas, pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas serta pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP). [Foto: Fauzan/Antara]

RM.id  Rakyat Merdeka - Mewaspadai penyebaran Covid-19, termasuk varian baru virus Corona, pemerintah terus membatasi masuknya Warga Negara Asing (WNA).

"Varian baru ini datangnya dari manusia. Tentu perlu ada pengendalian masuknya orang baik WNI dan WNA dari luar negeri," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam rilis di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Baca juga : Waspada Mutasi Corona, Pemerintah Terus Batasi Masuknya WNA

Adita menjelaskan, pengendalian masuknya orang dari luar negeri mengacu pada Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19. "Ini aturan dari Satgas yang melarang WNA masuk, kecuali yang memenuhi ketentuan-ketentuan," ujarnya.

Adsense

Seperti diketahui, beberapa varian baru virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Varian B117 sudah ditemukan sebanyak tujuh kasus. Kementerian Kesehatan menyebut, ada sembilan potensi yang bisa ditimbulkan dari varian baru Covid-19, seperti meningkatkan penularan, meningkatkan kesakitan, dan meningkatkan kematian.

Baca juga : Didampingi Bos KAI, Menhub Pantau Vaksinasi Pekerja Transportasi Di Gambir

Sementara Juru Bicara Kementerian Kesehatan urusan Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tramizi menyatakan, Indonesia harus memperketat pintu-pintu masuk dari berbagai negara, agar mutasi Corona tidak menimbulkan permasalahan baru.

Sedangkan Epidemiolog Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, dr Riris Andono Ahmad mengatakan, pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat. Tidak hanya menyampaikan perbedaan atau dampak virus.

Baca juga : Cara Danone Wujudkan Target Pemerintah 1 Juta Vaksinasi Per Hari

"Edukasi tentang bahaya virus dan bagaimana pencegahannya, itu harus dilakukan secara meluas,” ujar doktornya dari Department of Public Health, Erasmus MC, Rotterdam, Belanda ini.

Riris mengapresiasi pemerintah, yang telah menyapaikan potensi dampak dari varian Corona. Menurunya, itu bagian dari edukasi, agar kesadaran masyarakat akan bahaya virus Corona meningkat. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense