BREAKING NEWS
 

5 Tahun Tersangka, Baru Kemarin Ditahan

Lino Yang Kuat, Apa KPK Lemah

Reporter & Editor :
APRIANTO
Sabtu, 27 Maret 2021 06:17 WIB
Mantan Dirut PT Pelindo II, Richard Joost Lino mengenakan rompi oranye menuju ruang tahanan, usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/3/2021). Lino mengaku senang. (Foto: Tedy Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Komisi antirasuah kemudian menggandeng ahli Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menghitung harga pokok produksi (HPP) dari tiga QCC tersebut. Hasilnya, HPP QCC di Pelabuhan Palembang sebesar 2.996.123 dolar AS atau setara Rp 43,2 miliar. Di Pelabuhan Panjang sebesar 3.356.742 dolar AS atau setara 48,4 miliar. Dan di Pelabuhan Pontianak sebesar 3.314.520 dolar AS atau setara Rp 47,8 miliar. Total HPP ketiga QCC itu, sekitar 9,6 juta dolar AS atau setara Rp 139 miliar.

Sementara harga beli QCC dari HDHM, berdasarkan kontrak, di Pelabuhan Palembang senilai 5.344.000 dolar AS atau setara Rp 77 miliar. Di pelabuhan Panjang, 4.920.000 dolar AS atau sekitar Rp 71 miliar, dan di Pelabuhan Pontianak sebesar 5.290.000 atau sekitar Rp 76,3 miliar. Totalnya, sebesar 15.554.000 dolar AS atau setara Rp 224,5 miliar.

“Jadi ada perbedaan sekitar 5 juta dolar AS. Itu yang kami jadikan dasar bahwa memang terjadi selisih yang signifikan dibandingkan dengan harga yang dibeli dari Pelindo ke HDHM dengan perhitungan ahli ITB,” kata Alex.

Baca juga : Ditahan Setelah 5 Tahun Jadi Tersangka, RJ Lino Senang

Menurut Alex, Lino akan ditahan selama 14 hari di rutan KPK. Mulai dari 26 Maret 2021 sampai 13 April 2021.

Bagaimana tanggapan Lino? Dia mengaku senang ditahan. Karena penahanan memang momen yang dinantikannya. Menurut Lino, proses pemeriksaan tidak ada artinya jika status dirinya tidak kunjung kepastian.

“Saya senang sekali karena setelah lima tahun menunggu. Jadi supaya jelas statusnya,” ujar Lino.

Baca juga : 5 Tahun Jadi Tersangka, Mantan Dirut Pelindo II RJ Lino Ditahan KPK

Namun, Lino kebingungan atas dugaan BPK terkait adanya kerugian keuangan negara sebesar 22.828,94 dolar AS dalam pemeliharaan tiga unit QCC. Dia mengklaim, saat menjabat Dirut Pelindo II, tidak mengurusi pemeliharaan crane.

Dia menyangkal adanya kerugian lantaran dirinya yang menunjuk langsung alat yang akan dilelang. Saat itu, ada 10 orang yang ikut lelang, namun hanya dua orang yang mengajukan penawaran. “Barangnya sama persis kebetulan pemenangnya sama, harganya itu 500 ribu dolar AS lebih mahal daripada saya nunjuk langsung,” tandasnya.

Leletnya KPK menahan Lino jadi bahan pertanyaan. Pengamat Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tholabi Karlie mengatakan, kasus Lino membuka tabir proses hukum yang dilakukan KPK. Artinya, perkara korupsi yang ditangani KPK tidak selamanya berjalan ideal. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense