RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mematangkan rencana pembentukan Holding Panas Bumi, yang akan mengintegrasikan tiga perusahaan. Yakni PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Geo Dipa Energi (Persero).
Kendati begitu, Kementerian BUMN belum dapat mengambil langkah lebih lanjut, mengingat status Geo Dipa adalah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan. Sehingga butuh restu dari Menteri Keuangan Sri Mulyani (Srimul) untuk membentuk Holding BUMN Panas Bumi.
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan, integrasi ketiga perusahaan ini penting dilakukan karena potensi panas bumi di Indonesia sudah sangat besar. Namun, belum termanfaatkan secara maksimal.
Baca juga : Ketahuan! Ada Rekening Lain Buat Tampung Suap
“Era energi saat ini adalah dekarbonisasi. Panas bumi sangat berpotensi dikembangkan. Jangan sampai kita kehilangan momen. Makanya, integrasi ini jangan lama-lama mestinya,” harap Pahala di Jakarta, Rabu (5/5).
Menurut mantan bos Garuda Indonesia dan BTN ini, para pemegang saham dari tiga perusahaan itu perlu sepakat dan bersinergi dalam pembentukan holding ini. Seperti, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN siap menggabungkan aset PLN GG dan PGE ke dalam holding.
“Kemenkeu (Kementerian Keuangan) sebenarnya juga sudah committed untuk mendukung integrasi ini. Kita tunggu saja keputusan mereka,” tutur Pahala.
Baca juga : Turun Gunung Ke Daerah, Kemenhub Pamerin Keunggulan Tol Laut
Dia berharap, integrasi ketiga perusahaan ini bisa selesai pada kuartal III atau kuartal IV tahun ini.
Kendati prosesnya kompleks, namun pembentukan holding panas bumi terus berjalan. Sebut saja dalam hal pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Karena jika ada integrasi, maka harus ada perubahan kepemilikan dari hak kelola WKP.
Hal inilah yang perlu persetujuan pemegang saham dan regulator, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca juga : Pejabat Dan Karyawan Kemenko Polhukam Jalani Vaksinasi Tahap Pertama
Namun, Pahala memastikan, peralihan aset dari PLN GG dan Geodipa ke PGE tidak akan memakan biaya.
“Tidak mesti mengeluarkan uang, pengalihan aset dan pengintegrasiannya akan seperti Pertamina International Shipping,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.