BREAKING NEWS
 

Akibat Pandemi, Ganjar Ingatkan Pengentasan Stunting Makin Berat

Reporter : FAJAR EL PRADIANTO
Editor : FAQIH MUBAROK
Senin, 5 Juli 2021 09:29 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat acara Gubernur Jateng Tilik Kampung KB kerja sama dengan Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika cegah stunting. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut di tahun 2020, sebanyak 156.549 balita di wilayahnya mengalami masalah kurang gizi kronis alias stunting

Dalam kondisi pandemi Covid-19 upaya mencegah stunting makin menjadi tantangan yang berat. "Stunting masih menjadi tantangan besar terhadap sumber daya manusia, terutama selama pandemi," jelas Ganjar saat acara Gubernur Jateng Tilik Kampung KB secara virtual dikutip, Senin (5/7).

Stunting bisa disebabkan oleh praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses ke makanan bergizi, kurangnya akses air bersih, hingga terbatasnya layanan kesehatan. Mengatasi stunting bisa dilakukan bersama hingga melibatkan berbagai pihak misalnya LSM dan aktivis maupun swasta seperti Danone Indonesia untuk pengadaan air bersih.

"Dengan upaya bersama, kita bisa mencapai Indonesia Maju di 2045," tegas Ganjar.

Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika mendukung BKKBN Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk #BersamaCegahStunting melalui bantuan berbagai program edukasi pola hidup sehat.

Baca juga : Pemerintah, Bantu Suplai Asupan Bergizinya Dong....

Senada dengan Gubernur Jateng, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, drg. Widwiono mengatakan, angka stunting dan perkawinan anak berperan besar terhadap kesehatan masyarakat.

"Terdapat beberapa hambatan yang terjadi di keluarga, mulai dari kurangnya informasi terkait pola hidup sehat, hingga tingginya angka perkawinan anak dan stunting. Terutama di Kabupaten Wonosobo," katanya.

Dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas), pihaknya menyelenggarakan rangkaian kegiatan dari perlombaan di sosial media hingga kampanye Jo Kawin Bocah. "Hal ini dilakukan sebagai langkah edukasi untuk menekan angka perkawinan anak dan angka stunting," papar dia.

Adsense

Di samping pentingnya peran keluarga, Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa keluarga di Indonesia masih mengalami berbagai tantangan kesehatan. Hal ini meliputi dari kondisi stunting yang dialami 30,8 persen balita, anemia yang dialami sekitar 1 dari 3 balita dan 1 dari 2 wanita hamil, hingga 1 dari 5 anak Indonesia tidak cukup minum air.

Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, pencegahan stunting sejalan dengan visi One Planet, One Health dari Danone. "Kami bertujuan untuk membawa kesehatan melalui produk nutrisi, hidrasi, hingga program berkelanjutan ke sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia," katanya.

Baca juga : Dilarang Makan Di Warung, Ganjar Habiskan Ransum Bikinan Istri Di Parkiran

Dia mengatakan, #BersamaCegahStunting merupakan integrasi program pencegahan stunting unggulan, yang menyasar edukasi gizi dan pola hidup sehat di keluarga maupun sekolah seperti Tangkas, GESID, dan Isi Piringku. "Kami sangat senang dapat bermitra dengan pemerintah provinsi dan dinas setempat, untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat di Wonosobo," ujar Vera Galuh.

Melalui #BersamaCegahStunting, Danone Indonesia menghadirkan program edukasi berkelanjutan serta kegiatan promotif-preventif. Kegiatan fokus menjawab tantangan gizi, terutama stunting, pada anak-anak, remaja, hingga ibu hamil dan menyusui.

"Program tersebut juga dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademia, organisasi profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat," katanya.

Bagi masyarakat Wonosobo, kemitraan ini terdiri dari program Isi Piringku, Generasi Sehat Indonesia (Gesid), hingga Tangkas. Isi Piringku merupakan edukasi gizi seimbang dalam mendukung program pemerintah. Danone Indonesia juga menaruh perhatian pada remaja, mengingat pengetahuan kesehatan harus ditanamkan sejak dini dan pencegahan anemia dapat dimulai sejak tingkat remaja putri.

Melalui Generasi Sehat Indonesia (Gesid) yang dikembangkan bersama FEMA IPB, Danone Indonesia melakukan edukasi gizi, kesehatan, dan sosial bagi remaja usia SMP dan SMA. Kegiatan pilot telah dilakukan di tahun 2020 dengan 10 sekolah SMP dan 10 sekolah SMA, melibatkan 60 duta GESID dan 20 Guru di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Baca juga : Lantik Pimpinan Madya, Ini Pesan Siti Soal UU Ciptaker

Sedangkan melalui program Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting (Tangkas), Danone Indonesia bersama Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) berupaya untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat, serta gizi seimbang.

Di luar kemitraan di Jawa Tengah, Danone Indonesia juga siap berkolaborasi dalam skala nasional bersama BKKBN Pusat, di mana piagam kerja sama akan ditandatangani dalam waktu dekat. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense