BREAKING NEWS
 

Sebut Penjahit, Bupati Banjarnegara Minta Maaf Ke Luhut Dan Warga Tapanuli

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Senin, 23 Agustus 2021 23:28 WIB
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono bikin heboh. Gara-garanya, dia salah menyebut nama Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi penjahit.

Hal ini jadi viral ketika potongan videonya diunggah eks politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya pada Senin (23/8) pukul 06.08 WIB.

"Bupati Banjarnegara ini tidak punya etika sama sekali. Tidak punya rasa hormat kepada seorang Menteri yang mendapat tugas dari Presiden. Bukan hanya itu, tapi Bupati ini melecehkan marga Panjaitan (Batak) menyebut marga itu dengan kata penjait. Kurang aja!," cuit Ferdinand, memberi penjelasan tentang video berdurasi 1 menit 17 detik itu.

Dalam potongan video tersebut, Budhi tengah melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di wilayahnya. Salah satunya, tentang Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Corona.

Baca juga : Sambil Mewek, Eks Anak Buah Juliari Minta Maaf Ke Warga Penerima Bansos

"Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 persen, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri. Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit atau apa lah, orang Batak itu, ya pak penjahit…." ucap Budhi dalam video tersebut.

Beberapa orang yang berada di sekelilingnya terdengar mencoba meluruskan dengan mengatakan, Luhut Binsar Panjaitan. "Ya Pak Penjahit kan," sambung Budhi.

Dia kemudian menjelaskan, Pemkab Banjarnegara telah menyalurkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) sebagai kompensasi atas PPKM. Lagi-lagi, dia menyebut Luhut dengan penjahit. 

Adsense

"Pada waktu PPKM darurat Banjarnegara zona merah. Tapi setelah ada instruksi Mendagri dan dijabarkan Pak Menteri penjahit itu, Luhut penjahit itu saya laksanakan instruksinya," bebernya.

Baca juga : Wamenag Puji BPIP Minta Maaf Dan Ubah Tema Lomba Karya Tulis

Setelah video tersebut ramai, melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8) siang, dia Budhi mengklarifikasinya.

Menurutnya, video itu direkam saat pembagian jaring pengaman sosial di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu (21/8).

Budhi mengaku tidak hafal nama Luhut sehingga menyebutnya dengan penjahit. Dia pun meminta maaf kepada pensiunan Jenderal TNI bintang empat itu.

"Mohon maaf kemarin saya menyebutkan pak penjaitan, karena saya kurang hafal namanya panjang sekali. Ini sekarang saya baca, yang jelas bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Itu yang menginstruksikan kepada gubernur, bupati dan wali kota," tuturnya.

Baca juga : Pertamina Temukan Cadangan Migas Di Kepulauan Seribu

"Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara," imbuh Budhi.

Dia juga mengaku tidak punya niat untuk menghina salah satu menteri maupun salah satu marga.

"Kepada warga Tapanuli saya tidak punya niat yang jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya. Demi Allah saya tidak pernah punya niat menghina orang lain, apabila dianggap menghina saya siap dikutuk apapun juga," tandas Budhi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense