BREAKING NEWS
 

Luhut Minta KPK, Kejaksaan, Dan Polisi Bentuk Satgas Tangani Mafia Pelabuhan

Reporter & Editor :
OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Kamis, 11 November 2021 17:44 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
KPK juga dimintanya membuat sistem yang bisa mencegah tindakan rasuah di pelabuhan. Luhut tak mau pelabuhan jadi ladang korupsi karena kurang pemantauan dari KPK.

"Saya sangat harapkan peran KPK sama-sama mengawasi. Ini saya kira success story luar biasa buat republik ini, buat KPK, kalau bisa buat pelabuhan efisien," bebernya.

Baca juga : Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Warisi Api Perjuangan Para Pahlawan

Luhut mengatakan, sistem kerja pelabuhan di Indonesia masih ribet. Menurut dia, sistem kerja pelabuhan di Indonesia masih kalah dengan Abu Dhabi dan Dubai yang sudah sangat efisien.

"Saya melihat betapa negara sangat efisien sekarang, mereka betul-betul membuat negaranya menjadi tertata dengan baik. Semua karena disiplin, semua karena digitalisasi. Tren digitalisasi sudah terjadi di seluruh dunia dan berangsung di berbagai sektor," paparnya.

Baca juga : Sandiaga Selangkah Lebih Maju

Pembuatan sistem kerja pelabuhan yang efisien juga dinilai sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia mengandalkan transportasi laut dalam pengoptimalan perdagangan internasional.

"Sekitar 80 persen perdangan internasional ditransportasikan melalui laut, laut sangat vital sekali. Kita tidak dapat menaifkan betapa krusialnya penanganan pelabuhan bagi suatu negara. Kalau di pelabuhan gak tertata dengan baik, high cost. Itu yang terjadi di negeri ini," tutur Luhut.

Baca juga : Hadapi La Nina, Ganjar Siapkan Personel Untuk Siaga Bencana

Sistem pelabuhan yang ribet dinilai cuma bikin susah sistem perdagangan di Indonesia. KPK diminta memutar otak untuk mencari cara paten untuk membuat sistem pelabuhan di Indonesia menjadi lebih ringkas.

"Pelabuhan yang produktif dan efisien dapat menjadi keunggulan tersendiri dan menarik pemuatan internasional untuk singgah di pelabuhan Indonesia," tandas Luhut. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense