RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto menilai negara perlu mengatur beroperasinya jaringan Starlink di Indonesia agar tidak mengganggu jaringan operator lokal dalam negeri seperti Telkom. Langkah ini penting mengingat skema bisnis yang dilakukan Starlink berpotensi mengancam usaha PT Telkom dan anak usahanya.
“Service Starlink ke depan yang berpotensi membahayakan Telkomsel (anak usaha PT Telkom) adalah Direct to cell. Service ini membuat mereke bisa melayani segmen cellular,” warning Darmadi, kemarin.
Darmadi mengemukakan, strategi bisnis Direct to cell yang tengah dikembangkan Starlink ini, sekarang sedang diuji coba di beberapa negara dan hasilnya mendapat respons positif. Jika ini berhasil, Telkomsel berpotensi dalam bahaya karena tak tertutup kemungkinan, pelanggannya berpindah ke Starlink.
“Itu artinya, Telkomsel terancam ambruk. Jika itu sampai terjadi, maka Telkom juga akan ambruk,” wantinya.
Baca juga : Pemerintah Buktikan Pacu Roda Perekonomian Rakyat
Darmadi mengungkapkan, kontribusi Telkomsel terhadap Telkom sangat signifikan bagi pendapatan negara. Hal ini bisa dilihat dari dari sisi laba yang diperoleh setiap tahunnya. Dari data yang diperolehnya, perolehan laba di kuartal pertama (Q1) tahun 2024 saja, kontribusi Telkomsel sebesar 88 persen dari total laba Telkom.
Selain itu, banyak usaha Telkom mendapat limpahan bisnis dari Telkomsel. Makanya, dia mendorong adanya road map dan strategi khusus menghadapi ancaman Starlink ini. Apalagi, kehadiran Starlink di Indonesia ini, hanya mau menggunakan kerja sama Business to Business (B to B).
“Mereka nggak mau gunakan kerja sama pemasaran Bussiness to Consumer (B2C), hanya mau B to B. Jelas ini ancaman serius yang tak bisa dianggap sebelah mata,” sambungnya.
Makanya, dia mendorong agar PT Telkom memberikan kajian secara komprehensif terkait potensi atau ancaman yang bakal dihadapi dengan masuknya Starlink ke Indonesia. Apalagi, banyak masyarakat Indonesia yang bertanya-tanya, sebenarnya Starlink ini mau apa beroperasi di Indonesia. Sementara, ada beberapa pemain serupa yang juga tertarik berinvestasi di Indonesia.
Baca juga : Airlangga Pede RI Jadi Negara Maju
“Paling tidak ada lima dalam catatan saya yang juga hendak masuk ke pasar Indonesia. Kami di Komisi VI ingin mengetahui secara detail terkait Starlink ini, jadi kami minta Telkom berikan kajian di balik kehadiran Starlink ini. Seperti apa ancaman dan dampaknya terhadap bisnis Telkom,” pintanya.
Lebih lanjut, politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menemukan adanya potensi praktik predatory pricing yang dilakukan Starlink ketika masuk ke pasar Indonesia. Hal ini menyusul kebijakan banting harga Starlink kepada konsumen di dalam negeri.
“Belum apa-apa mereka sudah banting harga untuk hardware-nya dari Rp 7 juta-an ke harga Rp 4 juta-an, hampir 40 persen mereka banting harga. Saya yakin bisa mereka turunkan sampai satu juta bisa saja. Itu artinya, Internet Service Provider (ISP) macam Telkomsel bakal tergerus nantinya,” warning-nya lagi.
Darmadi memahami, PT Telkom saat ini tidak bisa berbuat apa-apa mengingat BUMN bidang telekomuikasi ini tidak memiliki kewenangan terkait Starlink ini. Namun dia berharap, PT Telkom tetap memberikan masukan ke Pemerintah terkait potensi ancaman dibalik kehadiran Starlink terhadap keberlangsungan bisnis ISP dalam negeri.
Baca juga : Selama 4 Tahun, DKI Alami 5.170 Bencana
“Sebab Telkomsel dan Telkom ini adalah milik rakyat yang mesti kita lindungi dari ancaman asing,” tegasnya.
Bendahara Megawati Institute ini mengatakan, negara-negara maju bahkan Amerika Serikat pun, memberikan kebijakan yang luar biasa untuk melindungi kepentingan pelaku usaha di dalam negerinya. Sehingga, Starlink sekalipun diharuskan tunduk pada aturan yang ada, termasuk diwajibkan kerja sama dengan operator lokal.
“Di Amerika Serikat, Starlink kerja sama dengan T Mobile untuk service direct to cell ini. Bahkan negara seperti China, Singapura, Thailand belum mau kasih masuk Starlink. Masa kita buru-buru kasih masuk tanpa kajian, hanya berharap investasi yang belum tentu dapat dari Elon Musk. Kita harus lindungi operator lokal,” tambahnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 2 Juni 2024 dengan judul Starlink Masuk Ke Indonesia, Telkomsel Cs Butuh Proteksi
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.