Dark/Light Mode

Ade Wardhana Adinata Di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka

Ngelamar Ke-5 Parpol, Siap Lawan Dinasti

Jumat, 31 Mei 2024 08:10 WIB
Ade Wardhana Adinata. (Foto: Fery/RM)
Ade Wardhana Adinata. (Foto: Fery/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi muda PKB Ade Wardhana Adinata jadi salah satu sederet tokoh yang siap maju sebagai Bupati Bogor di Pilkada 2024. Untuk memuluskan langkahnya, AW-sapaannya sudah melamar ke 5 partai. Yakni PKB, Demokrat, NasDem, PDIP dan Gerindra. Dengan koalisi yang ada, dia yakin bisa melawan dinasti politik keluarga eks Bupati Bogor Rachmat Yasin.

Dari sejumlah nama bakal calon Bupati Bogor, AW mengaku menjadi satu-satunya kandidat berusia muda. Dia yakin, itu jadi salah satu kelebihan untuk menggaet pemilih muda di Kabupaten Bogor yang jumlahnya mencapai 64 persen.

“Saya harapkan mereka bisa memiliki semangat yang sama. Ngahadekeun bogor, bukan karena iming-iming. Mudah-mudahan mereka bisa melihat program, ide, dan gagasan untuk dikerjakan bersama,” ujar AW, saat menjadi bintang tamu di podcast Ngegas Rakyat Merdeka yang dipandu Siswanto, kemarin.

Baca juga : Mirah Sumirat: Baru Saja Gaduh Potongan Tapera

Dalam perbincangan selama 30 menitan itu, pengusaha yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian ini, bercerita banyak Salah satunya, membenahi birokrasi di Kabupaten Bogor. soal program yang bakal dibawanya jika nanti memimpin Bogor.

Menurutnya, Kabupaten Bogor memiliki sumber daya yang berlimpah, tetapi tak membuat masyarakat sejahtera.

Biang keladinya, sangat kompleks. Sederhananya, dua bupati Bogor harus mendekam di Lapas Sukamiskin. Pertama, Rachmat Yasin pada 7 Mei 2014. Kedua, Ade Yasin pada 27 April 2022.

Baca juga : Sartono Hutomo: Penyesuaian Harga Bukan Kenaikan

Melihat persoalan ini, Kang AW menyebut, mengatur ulang birokrasi merupakan salah satu solusi untuk memajukan Kabupaten Bogor. “Saya rasa kalau Kabupaten Bogor ingin ada perubahan, harus direset ulang,” tegasnya, menjanjikan.

Namun, melihat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, dirinya butuh waktu sekitar dua tahun. “Karena yang paling hutan rimba itu adalah birokratnya. Jadi, itu tantangan bagi saya,” beber eks Cabup Bogor di Pilkada 2018 itu.

AW menegaskan, mengubah ‘hutan rimba’ dalam birokrasi di Kabupaten Bogor adalah menempatkan orang yang tepat atau the right man on the right place. Bukan karena politik akomodasi sesuai siapa yang mendukung.

Baca juga : Indonesia Harus Kuatkan Perkawanan & Pertahanan

Selanjutnya, memperbaiki mental para pejabat. “Semangatnya menjadi seorang pelayan. Itu harus dimiliki oleh pejabat, bukan jadi bos bagi masyarakatnya. Sudah harus berubah mentalitas itu,” tegas Kang AW.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.