Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jakarta Lagi Berbenah Jadi Kota Tangguh
Selama 4 Tahun, DKI Alami 5.170 Bencana
Minggu, 2 Juni 2024 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perubahan iklim memicu terjadinya berbagai bencana alam. Selama 4 tahun terakhir, yakni periode 2019-2023, Jakarta alami 5.170 peristiwa bencana.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, perubahan iklim menjadi isu yang mendesak masyarakat dunia, termasuk Jakarta, untuk yang terus bertransformasi agar makin peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Terlebih, Jakarta sudah menetapkan target menjadi kota global yang tangguh dan layak huni bagi lebih dari 11 juta penduduk.
Heru menjelaskan, kondisi geografis Jakarta merupakan dataran rendah dengan rata-rata ketinggian tujuh meter di atas permukaan laut yang dilintasi 13 sungai menuju muara di Laut Jawa. Wilayah pesisir utara Jakarta relatif lebih rendah, sehingga rentan rob dan hujan ekstrem.
Baca juga : Cari Formasi Dan Strategi Jitu
“Letak Jakarta yang berada di delta dan jalur cincin api Pasifik meningkatkan risiko terhadap bencana alam, seperti banjir dan gempa bumi,” kata Heru di Konferensi Manajemen Krisis (Crisis Management Conference/CMC) 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).
Heru berharap, CMC 2024 bisa mendorong pertukaran pengetahuan, pengalaman, praktik terbaik serta bekerja sama mendukung pembangunan kota yang berketahanan. Selain itu, dapat memperkokoh keterlibatan jejaring kota, untuk memetakan strategi, jalur kolektif menuju ketahanan kota, meningkatkan kesiapsiagaan kota pada keadaan darurat, serta membentuk kota yang lebih tangguh dan berkelanjutan di masa depan.
Untuk mendukung rencana tersebut, lanjut Heru, Jakarta telah menerapkan Rencana Pembangunan Rendah Karbon dan Rencana Penanggulangan Bencana. Seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta 2023-2026 yang menekankan terwujudnya regenerasi kota yang berketahanan dan berkelanjutan.
Baca juga : Gregoria Angkat Koper
Pada pertemuan ini, diharapkan agar apa yang sudah dilakukan Jakarta dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya, serta Jakarta dapat belajar dari kota lain.
“Demi bumi sebagai rumah yang layak huni bagi kita semua,” imbuh Heru.
Tenaga Ahli Menteri Dalam Negeri Suhajar Diantoro menuturkan, perubahan iklim bukan lagi ancaman, melainkan keadaan faktual yang kini tengah terjadi. Seperti kejadian-kejadian bencana yang melanda dunia saat ini, di mana banyak bencana yang terjadi namun tidak terprediksi. Contohnya, kejadian langka seperti tornado yang menerjang Sumedang dan Bandung, hingga banjir besar di Uni Emirat Arab baru-baru ini.
Baca juga : Pansel KPK Punya Beban Pulihkan KPK
“Bapak Presiden berpesan agar kita hati-hati terhadap ancaman perubahan iklim yang kian nyata dan sudah dirasakan semua negara di bumi ini. Misalnya, suhu bumi yang semakin panas, cuaca juga semakin panas dan kekeringan terjadi di mana-mana, bukan hanya di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya