BREAKING NEWS
 

Selamatkan Garuda, DPR Lebih Sreg Injeksi Dana Dibanding Pinjaman

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Kamis, 11 Juni 2020 14:59 WIB
Darmadi Durianto

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto meminta pemilik saham PT Garuda Indonesia yakni PT Trans Airways, yang merupakan perusahaan group Transcorp milik Chairul Tanjung ikut berkontribusi menyelamatkan keuangan Garuda dari ancaman kebangkrutan. 

Menurutnya, dengan sistem pemberian dana segar bukan yang hanya berasal dari pemerintah, maka beban kerja BUMN Penerbangan Nasional itu akan semakin besar.

"Kalau konsepnya dana talangan dalam bentuk pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya, kasihan Garuda-nya karena sudah pasti akan sangat sulit untuk mengembalikan," kata Darmadi, kemarin.

Baca juga : KKP Diingatkan Agar Transparan

Karena itu, politisi PDIP ini kurang sreg jika upaya penyelamatan Garuda dilakukan melalui pemberian pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun. Sebab, yang lebih dibutuhkan Garuda adalah injeksi dana untuk masuk ke equity (modal atau kekayaan entitas perusahaan). 

Adsense

"Kalau bentuknya pinjaman, itu masuk jebakan. Kenapa? karena tambah berat beban yang diterima Garuda. Nanti kalau tidak bisa mengembalikan (pinjaman Rp 8,5 triliun), siapa yang nanggung. Berarti kan tidak menyelesaikan masalah," katanya.

Menurutnya, akan jauh lebih safety jika Garuda diselamatkan dengan cara menginjeksi dana sebesar Rp 8,5 triliun sebagai modal perusahaan. Injeksi dana itu bisa dilakukan melalui right issue kepemilikan saham di Garuda. Dengan right issue, Group CT melalui perusahaannya PT Trans Airways mau tidak mau harus ikut memberikan suntikan dana ke Garuda jika ingin kepemilikan sahamnya tetap bertahan di 30,5 persen. Namun demikian, butuh jiwa besar dari Group CT jika ingin konsep ini dilakukan. 

Baca juga : Pemerintah Kudu Seriusi Ancaman Krisis Pangan

"Tentu kepentingan nasional yang harus lebih diutamakan. Merah Putih harus didahulukan," tegasnya.

Menurutnya, akan sangat tidak adil jika pemerintah saja yang berkorban, sementara perusahaan lain tak berbuat apa-apa. "Saya pikir ini soal kedaulatan negara, kepentingan nasional harus diutamakan. Kita setuju Garuda diinjeksi agar bisa hidup karena dia ini perusahaan nasional. Tapi injeksi dananya harus dengan cara yang benar dan berkeadilan," tuturnya.

Di sisi lain, Darmadi juga meminta manajemen Garuda berbenah dengan melakukan kebijakan-kebijakan inovatif yang mengarah kepada creative destructive sebagaimana konsep yang dikembangkan oleh Joseph Shumpeter. Konsep itu menegaskan pentingnya review dalam hal operasional. Upaya penyelamatan bisa dilakukan dengan memastikan operasional Garuda bisa tetap sustain.

Baca juga : Meutya Hafid: Tak Relevan Giring Kasus Floyd ke Papua

"Harus ada transformasi total. Misal pilot, jangan lagi minta di Hotel Kelas V. Di hotel kelas Ibis saja sudah cukup. Jadi ada transformasi total, ada transformasi budaya juga. Pikiran harus dibuka, model bisnis harus diubah. Jika creative destructive dilakukan, Garuda baru bisa hidup," pungkas Darmadi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense